Ia mengatakan, pihaknya berencana menggratiskan oksigen isi ulang bagi warga Kalbar yang terkonfirmasi positif dan menjalani isolasi mandiri.
Sutarmidji juga berharap agar angka kasus positif covid-19 di Kalimantan Barat segera mereda.
"Bagi yang isolasi mandiri, harus benar-benar dia isolasi mandiri, jangan sampai ada yang mengambil kesempatan, jadi saya mau beri mereka isi grastis, satu pasien itu untuk selama dia berobat itu bisa 10 sampai 12 kubik, artinya kalau bisa tabung besar, dia isi ulang dua kali. kita yang bayar, kalau dia pakai tabung kecil dia bisa 12 kali isi, bawa saja ke pangkalan pagi- pagi, nanti jam berapa diambil, saya maunya begitu, karena kasihan," terangnya.
Baca Juga: PPKM Darurat Di Kota Pontianak mulai Tanggal 12-20 Juli 2021
Ia berpesan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri, tidak hanya sekedar menjalani isolasi mandiri, namun harus menyediakan obat.
"Kalau memang tidak mampu betul, tanya puskesmas, kalau tidak ada dipuskesmas kasi tau kita, kita upayakan cari,”pesannya.
Terkait kelangkaan oksigen yang terjadi di Kalimantan Barat belakangan ini, Sutarmidji mengatakan, hal tersebut dikarenakan terjadinya peningkatan kasus positif covid-19. Saat ini peningkatan kebutuhan oksigen tersebut hingga 3 kali lipat.
"Kelangkaan ini karena peningkatan kasus yang parah. Satu orang yang ada di ICU, satu hari satu malam bisa perlu 5 tabung 6 kubik. Kalau di RS Soedarso itu ICU-nya ada 12. Sehingga, Soedarso itu satu hari butuh antara 400 sampai 450 tabung. Jadi peningkatannya ada yang 3 kali lipat, ada yang 2 kali. Itulah yang menyebabkan kelangkaan sehingga kemarin agen ini kita fasilitasi, Kuching dan Batam," ujarnya.
Baca Juga: Unik! Di Pontianak Ada Bagi-bagi Kopi Gratis Bagi Masyarakat yang Sudah Vaksin