Ia meminta kepada seluruh manajemen rumah sakit untuk mengevaluasi diri, ia mewanti-wanti jangan sampai cadangan oksigen sudah habis baru pihak rumah sakit mencari persediaan.
"Manajemen rumah sakit harus evaluasi diri. Harusnya oksigen itu tersedia minimal 24 jam plus 20 persen, artinya butuh 400 harus disiagakan 480. Begitu habis barulah telepon kita, kan kasian pasien," tegasnya.
Saat ini di Kalbar terdapat 5 pemasok oksigen, namun Sutarmidji mengatakan yang aktif saat ini hanya dua pemasok.
Baca Juga: Berkunjung ke Teras Parit Nenas, Wisata di Sisi Utara Kota Pontianak
''Yang tiga, katanya cari di batam, tapi belum dapat, carinya 3 minggu lalu, kita seminggu lalu sudah dapat malah sudah sampai sini, dia tiga minggu lalu tidak dapat-dapat. Nah karena begini, harga rumah sakit dan industri itu berbeda, tinggi industri. Nah yang 2 ini, jiwa sosial mereka tinggi, untuk kebutuhan rumah sakit harganya lebih murah dari industri dia pasok, dan harusnya seperti ini yang memang kita fasilitasi," terangnya.