Proboscidean (sekelompok hewan yang mencakup gajah, mamut, dan mastodon) memiliki nenek moyang yang sama dengan manate.
Meskipun pengetahuan kita tentang evolusi sapi laut memiliki celah yang cukup besar, diyakini bahwa hewan-hewan khusus ini diturunkan dari mamalia berkaki 4 (bentuk awal muncul sekitar 55 juta tahun yang lalu).
Gajah dan manate memiliki beberapa kesamaan visual juga (belalai besar jelas bukan salah satunya). Tubuh mereka ditutupi dengan bulu seperti bulu. Manate menggunakannya untuk mengorientasikan diri di lingkungan mereka (dengan merasakan getaran).
Baca Juga: 4 Hewan yang Dipercaya Datangkan Keberuntungan dan Kekayaan ke Rumah
Mereka termasuk dalam kelompok hewan purba yang disebut Cnidaria. Anggota kelompok ini kekurangan organ, seperti paru-paru dan jantung.
Mereka juga tidak memiliki otak dan malah memiliki jaring saraf yang menyelimuti tubuh mereka. Ubur-ubur dan karang juga memiliki alat yang sama untuk menyerang — mereka menggunakan tentakelnya untuk menyengat perenang yang tidak beruntung di dekatnya.
Meskipun "sepupu", hubungan antara 2 spesies ini tidak selalu mulus. Terkadang karang bekerja sama untuk meluncurkan serangan terkoordinasi terhadap anggota keluarga mereka yang lebih banyak bergerak — ubur-ubur.
Burung-burung yang Anda lihat mengepakkan sayapnya di sekitar Anda berasal dari theropoda (kelompok dinosaurus berkaki 2 termasuk velociraptor yang licik dan Tyrannosaurus Rex yang legendaris). Tapi transformasi lengkap dari T-rex menjadi sosok hewan kuning berbulu jelas tidak terjadi dalam semalam.
Fosil-fosil terus bermunculan yang menghadirkan spesies "transisi" kepada kita. Pada tahun 2018, ahli paleontologi Tiongkok menemukan Jinguofortis perplexus yang berusia 127 juta tahun.
Penemuan ini mengungkapkan poin penting dalam perkembangan penerbangan — ketika burung kehilangan ekor dinosaurus tetapi tidak mengembangkan kipas bulu yang ditemukan di ekor burung modern.