Sonora.ID - Infeksi jamur hitam atau mukormikosis merupakan penyakit yang diklaim memiliki tingkat kematian tinggi hingga mencapai angka diatas 50 persen.
Melansir dari Tribunnews.com, India telah melaporkan sebanyak 45.374 kasus infeksi jamur hitam ini.
Sedangkan pada negara bagian Maharashtra dan Gujarat infeksi mukormikosis telah menyebabkan 1.785 orang meninggal dunia.
Mukormikosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur mucor yang biasanya berada di lingkungan seperti tanah, pembusukan bahan organik (pembusukan daun, buah, sayuran), kotoran hewan dan tumpukan kompos.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Ini Bahaya Menyetir Mobil Tanpa Pakai Alas Kaki
Mukormikosis lebih sering ditemukan ketika musim panas dan biasanya terdapat di tanah dibandingkan dengan udara.
Di Indonesia sendiri kasus jamur hitam sudah ada ada sebelum pandemic Covid-19 terjadi.
Tetapi penyakit ini dikhawatirkan akan menjadi penyakit post Covid-19 karena tidak sedikit penderita Covid-19 yang memiliki gejala berat dan kemudian salah satunya terserang infeksi jamur hitam.
Jamur tidak berbahaya jika untuk orang yang memiliki system imun yang kuat, tetapi sangat berbahaya bagi pasien Covid-19 yang memiliki imunitas lemah.
Baca Juga: Bahaya Rumah Dekat SUTET, Pakar Fengshui: Lebih Baik Pindah
Imunitas yang rendah juga terdapat pada pasien penderita diabetes yang tidak terkontrol, penderita AIDS, kanker, transplantasi sel induk, orang yang memiliki kadar zat besi terlalu tinggi, tidak meratanya kadar asam, berat badan lahir rendah dan pasien pengguna steroid jangka panjang.
Infeksi jamur hitam sangat mempengaruhi sinus atau paru-paru.
Jika bagian tubuh tersebut terinfeksi dan tidak segera diobati mukormikosis dapat menyebar ke otak dan paru-paru yang menyebabkan infeksi otak, radang paru-paru, kelumpuhan, kejang dan kematian.
Baca Juga: Meski Nikmat, Ini 4 Bahan dalam Junk Food yang Berbahaya bagi Tubuh
Jika seseorang terinfeksi penyakit tersebut, penyebaran bakteri ke otak harus dihentikan dengan menghilangkan beberapa organ tubuh yang telah terinfeksi dan biasanya oragn yang dihilangkan adalah hidung, rahang dan mata pasien.
Melansir dari kompas.com, berikut adalah gejala umum yang timbul jika bagian tubuh terinfeksi oleh jamur hitam.
Mukormikosis rinoserebral
Infeksi jamur hitam pada rongga sinus yang menyebar hingga ke otak.
Hal ini biasanya terjadi pada pasien diabetes yang tidak terkontrol atau pasien transplantasi ginjal dengan gejala wajah bengkak, sakit kepala, hidung tersumbat, demam, kelainan berwarna hitam pada hidung atau mulut bagian atas.
Baca Juga: 5 Tanda Bahaya pada Luka, Dokter: Penderita Diabetes Harus Waspada!
Mukormikosis hitam paru
Biasanya dialami oileh pasien kanker dengan gejala: demam disertai batuk, nyeri dada, sesak napas, biasanya gejala tidak membaik jika dilakukan pengobatan standar.
Mukomikosis gastrointestinal
Jamur yang menyerang saluran cerna dan sering dialami oleh anak terutama bayi premature dengan antibiotic sistemik, stereoid, pembedahan dan lain sebagainya memiliki gejala umum serperti: sakit perut, mual, muntah, pendarahan gastrointestinal.
Baca Juga: Bahaya! 3 Hal Buruk Ini Bisa Terjadi Jika Kamu Kebiasaan Tidur di Lantai
Mukormikosis kulit
Jenis infeksi jamur pada luka kulit seperti luka pasca operasi, luka bakar dan lain-lain, memiliki gejala: lecet atau bisul, menghitamnya area yang terinfeksi, nyeri, kemerahan yang berlebihan, hangat dan bengkak di sekitar luka.
Mukormikosis diseminata
Infeksi jamur yang menyebar dari aliran darah. Infeksi ini dapat menyebar ke organ lain seperti otak, jantung, limpa dan lainnya. Untuk gejala khususnya sangat sulit diketahui karena infeksi pada aliran darah ini bisanya terjadi pada penderita penyakit berat. Infeksi penyakit ini dapat mengakibatkan koma dan perubahan status mental.
Tingginya tingkat bahaya dan kematian yang disebabkan oleh penyakit ini maka sangat perlu dilakukan antisipasi untuk mencegah terpaparnya infeksi mukormikosis.
Baca Juga: 5 Bahaya Mengerikan Tidur dengan Kipas Angin, Bisa Sebabkan Kematian?
Berikut langkah-langkah untuk mencegah terpaparnya mukormikosis, sebagaimana yang dikutip Tribunnews.com.
1. Menggunakan masker jika berada di lokasi konstruksi berdebu
2. Memakai celana panjang, baju lengan pajang, sepatu dan sarung tangan saat menangani tanah (berkebung), lumut atau pupuk kandang.
3. Menjaga kebersihan diri dengan mandi scrub secara menyeluruh
4. Mengendalikan diabetes, menghentikan obat imunomodulasi, mengurangi steroid dan debridement bedah ekstensif guna menghilangkan bahan nekrotik.
Baca Juga: Bahaya! Hindari 3 Hal Ini yang Pantang Dilakukan di Media Sosial
5. Mengontrol hiperglikemia
6. Memantau kadar glukosa dalam darah pada pasien Covid-19 dan juga pada penderita diabetes
7. Menggunakan air bersih dan steril untuk pelembab saat melakukan terapi oksigen
8. Penggunaan antibiotik/antijamur dengan bijak