Solo, Sonora.ID - Bantuan penanganan Covid-19 berupa oksigen dari pemerintah pusat dan dari pihak ketiga untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Solo datang secara hampir bersamaan pada hari Sabtu (24/7/2021).

Bantuan oksigen konsentrator yang baerasal dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemarin Ves) langsung didistribusikan untuk 15 rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan bahwa bantuan oksigen ini berasal dari Singapura sebanyak 200 tabung atau sekitar 14 ton.

Baca Juga: Berlaku Mulai 26 Juli, Banjarbaru & Banjarmasin Terapkan PPKM Level IV

Ia juga mengatakan bahwa sudah terdapat 15 Rumah Sakit rujukan yang akan menerima 150 oksigen konsentrator ini. Pembagianyapun tergantung dengan prioritas masing-masing. Ada yang mendapat 8 unit oksigen dan bahkan ada yang mendapat 13 unit oksigen.

Ia juga mengatakan bahwa bantuan oksigen sebanyak 14 ton itu hanya cukup untuk beberapa jam, mengingat total kebutuhan harian Solo yang mencapai 50 ton. Dan kegunaan dari oksegin ini sama dengan oksigen pada umumnya namun lebih hemat pemakaianya, jelasnya saat ditemui pada hari Sabtu Sore.

Rumah Sakit yang kekurangan oksigen bergantian satu dengan yang lain atau tak selalu terjadi di suatu Rumah Sakit. Namun, manajemen Rumah Sakit kompak saling pinjam meminjam tabung sehingga tidak sampai pada kondisi yang kritis.

“Oksigen konsentrator ini digunakan pada kasus yang ringan. Jadi, kami harapkan manajemen memanfaatkan betul. Kalau ICU [intensive care unit] kami harapkan menggunakan oksigen liquid sementara untuk ruang isolasi memakai oksigen konsentrator,” jelasnya.

Baca Juga: Di  Medan Tabung Oksigen Medis Langka, Hanya Layani Isi Ulang  di Toko

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan bahwa bantuan oksigen ini berasal dari Shopee Singapura.

“Iya, kami dapat lagi bantuan 200 tabung oksigen. Ini kerjasamanya Pak Wali Kota dengan Shopee langsung dari Singapura,” jelasnya saat ditemui

Ia mengatakanbawa oksigen konsentrator ini langsung tinggal pakai. Dan apabila sudah habis, maka Pemkot harus menyiapkan pengisian kembali. Selain itu, tabung oksigen ini juga bisa digunakan untuk menyetok kebutuhan oksigen.

 “Kalau tabung oksigen sedikit cadangannya juga terbatas,” ujarnya.

Kasi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Solo, Aries Baroto, mengatakan bahwa hibah 200 tabung oksigen mendapat perlakuan khusus yakni pembebasan bea masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor. Karena ini termasuk bantuan dalam rangka penanggulangan Covid-19.

Bea Cukai langsung memproses pengeluaran hibah setelah menerima rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga: Polda Bali Sudah Kawal 1.257 Tabung Oksigen dan 71 Ton Liquid Oksigen Medis