Banjarmasin, Sonora.ID – Sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Kalsel dengan jumlah pasien yang cukup tinggi, RSUD Ulin Banjarmasin melakukan berbagai cara untuk mencegah penularan virus corona kepada keluarga pasien yang mendampingi saat proses perawatan.
Selain menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, rumah sakit milik Pemprov Kalsel itu juga menyediakan tenda darurat bagi keluarga pasien yang tengah menjalani pengobatan.
“Tenda darurat ini untuk keluarga pasien saat menunggu perawatan sementara di IGD,” ungkap Direktur RSUD Ulin, Suciati usai penyerahan ISO Tank bantuan dari SKK Migas di halaman RSUD Ulin Banjarmasin, pada Selasa (27/07).
Baca Juga: Terobosan Baru, RSUD Ulin Banjarmasin Siap Layani Operasi Jantung
Selama perawatan sementara, keluarga pasien menurut Suciati tidak diperkenankan masuk ke ruangan IGD rumah sakit, untuk menjaga dari potensi penularan COVID-19.
“Sembari menunggu kepastian COVID ini keluarga tidak ikut masuk ke IGD, supaya lebih steril dan tidak terlihat kumuh,” lanjutnya.
Sebelum disediakan tenda darurat ini, jelas Suci, terjadi penumpukan keluarga pasien yang berada di kawasan IGD rumah sakit. Kondisi itu menurutnya sangat rentan menjadi penyebab terjadinya penularan virus corona, baik ke keluarga pasien sendiri maupun terhadap Nakes yang bertugas.
“Karena mereka (pasien) ada keluarga yang numpuk di IGD,” sambungnya.
Baca Juga: Terinfeksi Covid-19, Kadisdik Kabupaten Banjar Meninggal Dunia
Terkait keterisian tempat tidur, saat ini menurut Suciati terdapat 184 pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di RSUD Ulin.
“Posisi pagi tadi ada 184 pasien, nanti siang berganti lagi datanya karena ada yang pulang dan ada yang masuk,” imbuhnya.
Untuk kapasitas bed yang disediakan, RSUD Ulin saat ini menyediakan 200 tempat tidur untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat. Jika terjadi peningkatan pasien yang dirawat, maka jumlah tempat tidur akan ditingkatkan menjadi 400 buah.
“Saat ini yang tersedia 200 bed, kalau naik terus kita tingkatkan menjadi 400 buah,” tandasnya.
Baca Juga: Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani Direncanakan Terapi Plasma Konvalesen Secara Intensif