Herawanto juga mengatakan, di masa pandemi, digitalisasi memberi kemudahan dalam mempertemukan produk barang dan jasa yang dihasilkan para penjual dengan kebutuhan masyarakat sebagai konsumen tanpa atau dengan pertemuan fisik secara minimal.
Digitalisasi juga dapat mendorong kualitas dan kuantitas produksi. Lebih lanjut, digitalisasi dapat membantu ketersediaan pasokan, melalui implementasi teknologi dalam produksi sehingga menjembatani pertemuan antara sisi supply dan sisi demand secara lebih efisien. Jangkauan distribusi barang dan jasa juga akan lebih luas, karena teknologi digital mampu menerobos sekat jarak dan waktu.
"Melalui TP2DD baik di level provinsi maupun kabupaten/ kota di wilayah Jawa Barat, selayaknya berbagai upaya tersebut terus didorong dan dikembangkan, sehingga akan semakin bermunculan program-program inovatif dalam pengendalian inflasi daerah," pungkas Herawanto.
Dalam rangka menggali dan memperkaya wawasan terkait digitalisasi ekonomi dan keuangan dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi, Rakorwil juga dirangkaikan dengan diskusi menarik yang menghadirkan narasumber pakar antara lain dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia; Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; Bank Indonesia, dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat., serta para akademisi.
Selanjutnya, sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat yang telah berhasil melakukan inovasi melalui pemanfaatan teknologi digital serta mendorong perluasan ekosistem ekonomi digital di masyarakat, dalam Rakorwil, diberikan Apresiasi “Jawara Digital Ekonomi Jawa Barat 2021” (AJEG JABAR 2021) kepada Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Cirebon dan Kota Sukabumi sebagai 5 kabupaten/kota terbaik dalam implementasi digitalisasi ekonomi daerah.
Penghargaan AJEG JABAR 2021 juga diberikan kepada Kota Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bekasi sebagai 5 kabupaten/kota terbaik dalam pelaksanaan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Baca Juga: Menparekraf Ajak Mahasiswa Ikut Kembangkan Ekonomi Syariah Buka Lapangan Kerja