Sementara itu, Direktur Eksekutif Women’s Crisis Centre (WCC) Palembang, Yeni Roslaini Izy Women’s Crisis Centre (WCC) Palembang menilai, kasus eksploitasi anak secara ekonomi masih sangat terlihat di wilayah Sumsel terutama Kota Palembang.
“Fakta di lapangan saja yang sering terlihat, masih banyak modus yang kita temukan di rambu-rambu lalu lintas, memanfaatkan waktu dan tenaga anak-anak untuk mengemis, ngamen, manusia silver, dan modus-modus lainnya. Dan yang mirisnya lagi adanya keterlibatan orangtua dalam kasus ini, dengan tujuan meraup keuntungan secara materil,” katanya.
Sebagai upaya pencegahan agar hal ini tidak lagi terjadi, lanjut Yeni, pihaknya terus mendorong Dinas terkait melakukan penyuluhan dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan upaya preventif dan melihat secara langsung kondisi yang terjadi saat ini.
“Kasus eksploitasi anak yang dilakukan secara terang-terangan serta perlakuan kekerasan seksual secara online membuat kami mendorong agar Dinas PPPA dan Komnas Perlindungan Perempuan Anak agar dapat melakukan pemantauan dan rehabilitasi,” pungkasnya.
Baca Juga: Satu Hal Penting, Membuat Anak Bahagia Selama Belajar di Rumah