"Yang mana, untuk tahun ini mencapai 2,49 miliar ekor, semetara tahun lalu sekitar 2,09 miliar ekor. Untuk ikan non hidup yang diekspor yakni tuna, cumi-cumi, mutiara, kakap, dan sarden. Di Bali ini kan memang terkenal sebagai penghasil tuna terbesar," jelasnya.
Dikarenakan permintaan akan ikan setiap tahunnya tidak berkurang, Anwar juga memperkirakan, kedepannya ekspor ikan akan tetap alami peningkatan. Hanya saja dikarenakan saat ini di tengah Pandemi Covid-19 membuat permintaan sedikit menurun.
Selain itu, pihaknya juga turut membandingkan data jika dilihat pada tahun 2019 lalu nilai ekspor sebesar Rp 2,65 triliun, karena mulai terkena dampak pandemi Covid-19. Sedangkan tahun 2018 pihaknya mencatat nilai ekspor sampai Rp 3,34 triliun.
Terkait destinasi ekspor perikanan Bali, Anwar menyebutkan ada 77 negara yang berlangganan ikan di Bali. Lima terbesar yakni Amerika (US), China, Australia, Jepang dan Taiwan. "Secara menyeluruh tidak ada yang berhenti (menerima ekspor), hanya volumenya saja yang berkurang. Sekarang kami hanya menunggu transportasi kembali normal saja, karena Bali kan masih closed,” tutup Anwar.
Baca Juga: Ekspor Benih Lobster Dilarang, KKP: Penangkapan di Alam Tetap Diperbolehkan, Ini Syaratnya!