Bali, Sonora.ID - Kasus positif Covid-19 khususnya di Provinsi Bali terus mengalami trend peningkatan. Hal tersebut membuat permintaan akan plasma konvalesen juga melonjak tajam.
Kepala UTD PMI Provinsi Bali dr. I Gede Wiryana Patra Jaya, MKes mengatakan bahwa permintaan plasma konvalesen sejalan dengan jumlah kasus positif Covid-19.
"Sebenarnya permintaan plasma konvalesen sejalan dengan jumlah kasus. Kalau sebelumnya, sempat sebelum Lebaran permintaan sedikit bahkan nyaris tidak ada permintaan, dan kami sampai mengirimkan plasma konvalesen ke Jawa seperti Malang, Surabaya, dan Semarang," ungkapnya, Kamis (29/7/2021).
Lebih lanjut dr. Patra mengungkapkan dikarenakan saat ini kasus positif Covid-19 sudah naik bahkan beberapa kali di atas angka 1.000, membuat permintaan akan plasma konvalesen juga meningkat.
Baca Juga: Penyintas Covid Diimbau Secara Sukarela Donor Konvalesen ke UTD PMI
"Memang permintaan jadi melonjak, data kemarin 34 orang yang antri untuk plasma konvalesen. Dan kita tersedia 17 kantong. Memang harus disadari untuk mencari pendonor plasma konvalesen ini lebih spesifik atau lebih ketat jika dibandingkan dengan pendonor darah biasa," ujarnya.
Selain itu, dr. Patra juga mengungkapkan bahwa beberapa persyaratan untuk pendonor plasma konvalesen diantaranya harus pernah terpapar Covid-19, belum pernah hamil, serta belum pernah menerima transfusi darah.
Hal-hal tersebutlah yang membuat banyak pendonor tidak lolos, sehingga menjadi kendala ketika akan mencari pendonor untuk plasma konvalesen.
"Terdapat juga pertimbangan seperti jarak, dikarenakan lokasi yang bisa digunakan untuk mengambil plasma konvalesen hanya di RSUP Sanglah Denpasar serta di UTD PMI Provinsi Bali. Dan mereka yang yang tinggal di luar kota seperti dari Buleleng atau Karangasem terkendala pada jarak. Ada juga yang yang melakukan keep untuk plasma konvalesennya dikarenakan berjaga-jaga, jika nantinya ada salah satu saudaranya yang terkena agar bisa melakukan donor," terangnya.
Baca Juga: Sejak Pandemi, Stok Darah di UTD PMI Kota Palembang Alami Penurunan Drastis
dr.Patra juga menekankan bahwa, plasma konvalesen bukan obat satu-satunya untuk Covid-19, melainkan hanya untuk pelengkap pengobatan pasien Covid-19.
Sementara, kategori pasien yang akan mendapatkan plasma konvalesen yakni yang memiliki gejala berat atau kritis.Tergantung dari dokter yang bertanggung jawab, dan menentukan apakah dibutuhkan plasma konvalesen atau tidak untuk pasien tersebut.
"Kalau untuk stok lancar, seperti contohnya permintaan ada 34, lalu stok tersedia 17 tadi pagi sudah disalurkan. Sisanya menunggu pendonor kembali. Tadi ada 5 orang yang sedang diambil konvalesen intinya sedang bergerak ini," tandasnya.
Dan stok plasma konvalesen dalam sehari saat ini cepat habis. Selanjutnya diambil dari penyintas Covid-19 dan diproses dalam waktu sehari.
"Tidak ada istilah plasma konvalesen mengendap atau kadaluwarsa," ujarnya.
Baca Juga: Bantu Pasien Covid–19, Kapolres Sukoharjo Wujudkan Gerakan Donor Plasma Konvalesen