Bandung, Sonora.ID - Selama bulan Agustus 2021, masyarakat Ciamis dan Tasikmalaya dapat kembali menggunakan Jembatan Cirahong, yang sebelumnya selama Juli 2021 ditutup untuk dilintasi.
"Selama Agustus, jembatan dibuka kembali namun hanya untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua saja baik dari Ciamis ke Manonjaya ataupun sebaliknya," ucap Manager Humasda Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Kuswardoyo kepada Sonora Bandung, Jumat (30/7/2021).
"Pembukaan Jembatan Cirahong ini sekaligus Evaluasi Uji Pembebanan, karena di atas jembatan itu'kan ada jalur kereta api, setelah selama Juli 2021 ini ada perawatan pada konstruksi jembatan (BH 1290) yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi jembatan pada kondisi yang laik sesuai fungsinya, sehingga perlu dilakukan penutupan secara total pada jembatan tersebut," ucap Kuswardoyo lagi.
Baca Juga: 5 Drama Korea Bakal Tayang Bulan Agustus 2021, Ada Kim Seon Ho
Kuswardoyo memaparkan, saat ini telah selesai pekerjaan perawatan jembatan Cirahong. Untuk mengetahui beban yang diijinkan melewati konstruksi jembatan pasca perbaikan, maka selama Agustus 2021 ini Jembatan Cirahong dapat dilintasi kembali, walau sementara hanya untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
“Sementara kami hanya mengijinkan Jembatan Cirahong dilalui oleh pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda dua. Ini kami lakukan untuk mengetahui batas kekuatan jembatan tersebut pasca perbaikan," papar Kuswardoyo.
Diketahui, evaluasi uji pembebanan jembatan Cirahong ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pejalanan kereta api yang melintas di atas jembatan tersebut.
Jembatan Cirahong yang dibangun pada tahun 1893 oleh perusahaan Belanda bernama Staatspoorwegen (SS) terletak di km 283+745 antara Ciamis dan Manonjaya dengan panjang 202 m, ini merupakan satu-satunya jembatan double decker (berfungsi ganda) di Indonesia.
Baca Juga: Resep Membuat Cimol Bandung, Anti Meledak Dijamin Enak dan Gurih
Meskipun perawatan terus dilakukan secara rutin, namun mengingat usia dan kondisi jembatan yang sudah cukup tua (128 tahun), maka perlu untuk dilakukan evaluasi lebih jauh terhadap fungsi bagian bawah dari jembatan KA tersebut, yang selama ini digunakkan untuk akses dari Ciamis ke Manonjaya dan sebaliknya, untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api.
"Keselamatan perjalanan kereta api, menjadi fokus utama, sehingga jika hasil evaluasi tidak memungkinkan digunakan untuk lalu lintas kendaraan roda empat, maka lokasi tersebut akan kami tutup permanen bagi lalulintas kendaraan roda empat atau lebih," ungkap Kuswardoyo.
"Pastikan perjalanan kereta api menjadi perjalanan yang aman, nyaman dan sehat dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang baik, dan tidak memaksakan diri untuk bepergian jika tidak dalam kondisi yang benar benar dibutuhkan," tutup Kuswardoyo.
Baca Juga: Jaswita Jabar Sebut Idul Adha Adalah Momentum Bangun Peduli Sesama