Sonora.ID - Di tengah situasi yang tidak menyenangkan, ditambah lagi dengan adanya pandemi dan dampak dari pandemi yang juga tidak mudah, penting bagi semua orang untuk tetap bisa tenang dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Mengapa ‘tenang’ menjadi hal yang sangat penting, bahkan adalah salah satu kunci untuk bisa menghadapi situasi yang tidak menyenangkan?
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menyebutkan bahwa tenang bisa membuat semua rencana kehidupan berjalan dengan semestinya dan pada waktu yang tepat.
Baca Juga: Tetap Tenang, Begini 3 Cara Mudah untuk Mengendalikan Stres
“Intinya adalah supaya kita tetap bisa menjalankan apa yang mau kita jalankan saat itu. Nah, apa tujuan menenangkan diri? Supaya kita bisa ambil kendali dan kita secara sadar bisa memilih mau melakukan apa,” ungkap Hing menegaskan.
Pasalnya, pada saat orang tidak tenang atau panik dengan keadaaan, orang tersebut cenderung memberikan kontrol dirinya kepada keadaan tersebut.
Dengan demikian, dirinya tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri karena kontrol dirinya sedang tergantung dengan kondisi tersebut, dan hal ini harus diperangi dengan menenangkan diri sendiri.
Baca Juga: 3 Keuntungan Berpikir Tenang, Pelatih NLP: Pekerjaan Jadi Lancar!
“Orang-orang yang dalam keadaan tidak tenang itu dalam keadaan tidak dalam kontrol dirinya sendiri. Jadi dia tidak akan produktif, akan melakukan hal-hal yang konyol. Bahkan tak hanya jadi tidak produktif, kadang-kadang destruktif,” sambungnya.
Jangankan berharap untuk bisa beraktivitas atau mengerjakan pekerjaan yang mendatangkan hal baik, orang yang tidak tenang justru perpotensi untuk merusak pekerjaan atau tanggung jawabnya tersebut.
Hing juga menegaskan, sayangnya orang yang sedang panik atau tidak tenang tersebut kerap kali mencari informasi yang mendukung kepanikannya tersebut.
Alih-alih mencari ketenangan diri, banyak orang yang pada saat panik justru mencari hal yang memperkuat kepanikannya tersebut, dan hal inilah yang akan membuat situasi menjadi semakin tidak terkontrol.
“Dan akhirnya tidak produktif. Kemudian apa? Kita kemudian menyalahkan situasi. ‘Jangan salahkan saya dong, situasi memang begini’, gitu,” sambung Hing.
Baca Juga: 4 Tips Tetap Berpikir Sehat dan Tenang di Tempat Kerja yang Chaos