Wonogiri, Sonora.ID - Kabupaten Wonogiri memiliki berbagai makanan tradisional yang terkenal dan melegenda sampai saat ini, misalnya seperti Cabuk Wijen.
Berbeda dengan cabuk pada umumnya, Cabuk Wijen khas Wonogiri ini memiliki warna yang khas dan berbeda yaitu warna hitam.
Bagi masyarakat luar daerah yang belum pernah melihatnya, pasti akan merasa Cabuk Wijen tersebut merupakan makanan yang aneh dan merasa heran.
Menurut salah satu pengrajin Cabuk Wijen Hitam yang masih eksis hingga saat ini adalah Samin, warga Dusun Pengkol RT 2 RW 1, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan/kabupaten Wonogiri.
Samin mengatakan bahwa usaha produksi Cabuk Wijen Hitam ini merupakan bisnis keluarga yang sudah dijalankan secara turun–temurun, dan saat ini merupakan generasi keempat.
Ia mengaku resep khusus yang digunakannya selama bertahun–tahun tersebut masih sangat dipertahankan yang merupakan kunci bagi para pembelinya tetap membelinya.
Biasanya, Samin bisa menjual 25-30 kilogram untuk setiap harinya. Tetapi selama Pandemi Covid-19 ini penjualanya diakui berkurang banyak.
Ia menuturkan, Cabuk ini terbuat dari biji wijen yang dihaluskan yang kemudian dikukus. Setelah dikukus, biji wijen yang sudah halus tersebut di-press untuk memisahkan dari minyaknya.
Baca Juga: Kuliner Legendaris Solo! Cabuk Rambak, Irisan Ketupat yang Disiram Saus Wijen,
Sedangkan untuk warna hitam dari Cabuk tersebut didapatkan dari pewarna alami yang masih aman untuk dikonsumsi.
"Untuk mendapatkan warna hitam, biji wijen tersebut kemudian diberi pewarna yang berasal dari arang batang padi," katanya saat ditemui pada Hari Minggu (1/8/2021).
Harga Cabuk Wijen Hitam khas Wonogiri ini yang terbilang masih sangat terjangkau. Perkilogramnya, hanya dijual dengan harga Rp50.000,00.
Kelezatan dari Cabuk Wijen Hitam khas Wonogiri ini tak hanya disukai oleh warga Wonogiri saja.
Namun, warga di Solo Raya banyak yang rela jauh-jauh ke Wonogiri untuk membeli Cabuk Wijen Hitam khas Wonogiri ini.
"Pelanggan saya itu bukan hanya Wonogiri saja, bahkan ada yang dari Kota Solo dan Karanganyar." imbuhnya.
Samin menuturkan bahwa biasanya pelanggan cabuknya tersebut membeli cabuknya untuk dijual kembali di daerah asalnya.
Cabuk Wijen Hitam yang dibeli tidak bisa langsung dikonsumsi.karena harus melalui proses dimasak lagi terlebih dahulu. Olahan yang biasa dibuat dari Cabuk Wijen Hitam ini adalah pepes.
"Jadi cabuk ini seperti tempe, kalau beli tempe kan harus dimasak dulu, cabuk ini ya sama," paparnya.
Baca Juga: Kuliner Legendaris Serabi Notosuman dari Solo, Wajib Cobain!
Sumber: kompasiana.com