Banjarmasin, Sonora.ID - Sebagaimana hasil rapat evaluasi Satgas Covid-19 Banjarmasin, kemarin (02/08), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level IV resmi diperpanjang sampai dengan 8 Agustus 2021.
Perpanjangan ini dilakukan, lantaran tiga indikator yang menjadi tolak ukur belum terpenuhi. Yakni jumlah kasus Covid-19 per pekan, jumlah pasien yang dirawat dalam sepekan dan kapasitas tempat tidur di rumah sakit, atau Bed Occupancy Rate (BOR).
Agar pelaksanaan PPKM level IV pada jilid II berjalan efektif, Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Husaini pun turut memberikan catatan kepada tim satgas. Harapannya agar pada PPKM kali ini tak berlangsung sia-sia.
Husaini menyebut, bahwa upaya 3T yakni Testing, Tracing, dan Treatment mesti diperkuat.
Alasannya, karena itulah mata-mata awal untuk mengawasi penyebaran virus corona. Semakin lebih awal terdeteksi, maka akan semakin mudah dan cepat penangan yang dilakukan. Sehingga potensi seseorang masuk rumah sakit pun juga lebih kecil.
"Dengan catatan lacak kasus itu betul-betul dilakukan. Rasio lacak di Kota Banjarmasin turun ke angka 0,7. Artinya, masih sedikit yang dilacak," tegasnya, saat ditemui Smart FM, usai mengikuti rapat evaluasi bersama Tim Satgas, di Balai Kota, Senin (02/08) sore.
Husaini juga menekankan, agar upaya treatment atau penanganan juga lebih diperhatikan. Misalnya, untuk warga yang menjalani isolasi mandiri alias isoman, pemko diharapkan bisa menyediakan tempat isolasi terpusat.
Baca Juga: Sepekan PPKM Level IV Jilid I di Banjarmasin. Ratusan Warga Terjaring Yustisi
"Kemudian disusul kepatuhan masyarakat untuk bisa lebih disiplin protokol kesehatan (prokes). Ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan kasus," pesannya.
Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengakui, bahwa saat ini tracing di kota Banjarmasin masih sangat rendah. Yakni hanya di angka 0,7. Atau jauh dari standar angka nasional.
"Saat ini tracing kita masih rendah. Misalnya satu orang positif tracing kita hanya ke satu orang. Harusnya pelacakan sampai 4 hingga 10 orang," ungkapnya.
Ibnu membeberkan, kondisi terjadi dikarenakan banyak Tenaga Kesehatan (Nakes) yang terpapar Covid-19. Berdasarkan data yang diterima, ada sebanyak 186 nakes yang sudan terpapar virus tersebut.
Meski demikian, Ibnu meyakini bahwa pada perpanjangan PPKM kali ini tracing akan tetap berjalan. Pasalnya, pada pekan ini pihaknya telah merekrut sebanyak 104 surveilans untuk disebar ke 52 kelurahan.
"Mereka sudah rekrut untuk bekerja melakukan pelacakan, testing dan treatment. Kita harap angka-angka ini bisa diturunkan," tutupnya.
Baca Juga: Potret Kemiskinan di Banjarmasin: Rumah Warga Ambruk, Pemko Cuma Sediakan Rumah Singgah