"Ada lagi cerita dari teman kami di Cawas. Itu Kadesnya dapat bantuan, Sekdes dapat, itukan aneh, tapi mereka juga tidak bisa apa-apa, diambil tidak bisa, dialihkan juga tidak bisa. Tolong sampaikan ke Bu Risma," tambahnya.
Hal itu menimbulkan kecemburuan sosial di antara warga, tapi Joko juga kebingungan karena bantuan tidak bisa dialihkan kepada yang berhak.
Masalah lain juga disampaikan oleh Suyuti selaku Kepala Dusun dari Desa Barongan mengenai data ganda bantuan yang diberikan kepada warga.
"Kami tidak ikut dilibatkan dalam proses verifikasi data, akhirnya penyaluran bantuan banyak yang tidak sesuai. Banyak yang 'dobel-dobel' Pak, ada yang sudah dapat PKH, tapi juga dapat BST, bahkan ada satu rumah itu dapat lima bantuan Pak," ujar Suyuti.
Adanya laporan terkait BST yang tidak tepat sasaran, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo segera menanggapinya.
Ganjar juga sudah mengirimkan surat secara langsung mengenai masalah ini ke Menteri Sosial Tri Rismaharini dan berharap segera direspon.
Ganjar juga berharap adanya kepastian dari Kemensos terkait hal tersebut. Jikalau nanti ada bantuan yang salah atau tidak tepat sasaran, apakah bisa dipindahkan dan dibagikan secara langsung atau harus lapor dulu atau harus dikembalikan.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kapolresta Solo Himbau untuk Tidak Berkerumun Saat Hut RI Ke-76