Banjarmasin, Sonora.ID - Tim Animal Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin mengamankan seekor Bekantan, terjebak masuk ke dalam permukiman warga.
Hewan endemik Kalimantan bernama latin Nasalis Larvatus itu terjebak di dalam masjid Al Kautsar, yang berlokasi di desa Sungai Bakung, Kab. Banjar, Rabu (04/08) sore lalu.
Anggota Tim Animal Rescue BPBD Kota Banjarmasin, Hanafi menceritakan, pada awalnya mereka dihubungi oleh warga setempat mengenai keberadaan hewan primata tersebut.
Kemudian, Ia pun bersama tim kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) langsung berangkat ke lokasi.
"Hewan ini masuk ke dalam masjid dan menggantung di lampu hias. Lalu pemuda disana menghubungi dan kami pun berangkat. Bersama tim kesehatan dan dibantu oleh Damkar Kabupaten Banjar kita lakukan evakuasi," paparnya, saat ditemui Smart FM, Kamis (05/08) siang.
Hanafi melanjutkan, sesampainya di lokasi tim langsung melancarkan tembakan bius ke Bekantan yang sedang menggantung. Sedangkan tim yang lain membentangkan jala tepat di bawah lampu. Tak lama setelah ditembakan, obat bius pun bereaksi dan bekantan itu jatuh di atas jala.
Baca Juga: Kunjungi RSUD Ulin, Menko PMK: Ketersediaan Oksigen Harus Sampai di Puskesmas
Selanjutnya, Bekantan dibawa ke markas BPBD Banjarmasin, yang berlokasi di jalan RE. Martadinata. Sambil dilakukan pemeriksaan kesehatannya.
"Ketika kami sampai di masjid warga kami minta keluar dulu karena takut membuat Bekantan menjadi liar. Tidak lebih dari satu menit Bekantan sudah kita evakuasi. Mungkin karena peralatan kami juga lebih lengkap, makanya kami yang dihubungi dan diminta membackup evakuasi Bekantan disana (Kabupaten Banjar)," jelasnya.
Tak berlangsung lama, tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan pun datang ke markas BPBD Kota Banjarmasin untuk menjemput Bekantan yang dievakuasi, Kamis (05/08) siang.
Jarot Jaka Mulyono, Staf Bagian Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) BKSDA Kalimantan Selatan mengatakan, rencananya Bekantan ini akan langsung dilepasliarkan ke kawasan konservasi taman wisata alam Pulau Bakut, Kab. Barito Kuala.
"Usianya sekitar 5 tahun. Karena ini satwa lair jadi sesegeranya harus di kembalikan ke alam liar. Kalau kelamaan bisa stres bahkan mati," katanya.
Baca Juga: Menko PMK Soroti Penyaluran BST di Banjarmasin, PT Pos Diminta Proaktif
Ia menerangkan, untuk di wilayah Batola sendiri terdapat tiga lokasi yang dijadikan tempat konservasi Bekantan. Antara lain Pulau Bakut, Pulau Kembang dan Pulau Kaget.
"Diluar ada juga. Di kanan kiri sungai daerah di kalsel. Jadi sejatinya.juga menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaganya," pesannya.
Lebih jauh, Ia menjelaskan, bahwa sejak Januari sampai dengan saat ini, sudah ada sekitar 5 ekor Bekantan yang dievakuasi lantaran keluar dari habitatnya.
"Mayoritas jantan dan sudah berusia tua. Karena hidupnya ini berkelompok. Jadi misalnya sudah terlalu tua dia akan keluar karena digantikan oleh yang lebih muda," tutupnya.
Terpisah. Medik Veteriner dari DKP3 Banjarmasin, Annang Dwijatmiko mengatakan, bahwa kondisi Bekantan sudah siap untuk dilepasliarkan. Meskipun sebelumnya Bekantan sempat mengalami stres dan kelelehan.
"Sehabis di evakuasi kita periksa kesehtannya dan diberikan vitaman. Sekarang kondisinya sudah normal," ujarnya singkat.
Baca Juga: Puskesmas di Banjarmasin Cuma Kebagian Sedikit Vaksin Covid-19