Makassar, Sonora.ID - Sulawesi Selatan secara resmi keluar dari resesi. Hal itu terjadi setelah ekonomi tumbuh 7,66 persen pada kuartal kedua tahun 2021.

Kepala BPS Sulsel, Suntono mengatakan angka tersebut jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau secara year on year (yoy). 

"Kalau secara c-to-c, secara kumulatif semester I 2021 kita dibandingkan semester I 2020 ekonomi sulsel tumbuh 3,71 persen," ujarnya.

Disampaikan saat siaran pers melalui kanal youtube, Kamis (5/8/2021). Dia memberi gambaran kondisi perekonomian yang dilihat dari sisi lapangan usaha dan pengeluaran.

Dari sisi lapangan usaha, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni transportasi dan pergudangan yang mencapai 73,95 persen

Penyebabnya, pada periode April hingga Juli terjadi peningkatan 450,14 persen jumlah penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Tercatat sekitar 529 ribu orang yang berangkat melalui Bandara Sultan Hasanuddin Makassar," sebutnya.

Baca Juga: BUMD Belum Setor Deviden, Wali Kota Makassar: Tak Ada Gunanya

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah yang tumbuh
17,68 persen.

"Salah satu faktor tingginya pertumbuhan administrasi pemerintah adalah pembayaran THR dan Gaji ke-13 yang dibayarkan bersamaan pada triwulan II-
2021," jelasnya.

Sedangkan sektor penopang utama struktur produk domestik regional bruto (PDRB) Sulsel, yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 3,31 persen.

Selain itu, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 6,95 persen dan konstruksi tumbuh 7,8 persen serta industri pengolahan 4,15 persen.

Sulsel sendiri diketahui mengalami resesi karena dihantam pandemi Covid 19.

Dalam catatan BPS, kontraksi terjadi sejak kuartal kedua tahun 2020 lalu. Sekaligus yang menjadi tertinggi dengan pertumbuhan ekonomi mines 3,87 persen.

Baca Juga: Langgar PPKM Level 4, Satgas Raika Tutup Paksa Sejumlah Toko di Makassar