Sonora.ID - Masyarakat Indonesia bahkan dunia mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata ‘komorbid’, karena dalam lebih dari 1 tahun terakhir ini, kata tersebut kerap kali disebut-sebut dan dikaitkan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Bahkan disebutkan bahwa penyakit komorbid bisa memperparah kondisi pasien yang terpapar virus corona, dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki penyakit komorbid tersebut.
Meski sudah sering disebut-sebut, tetapi masih ditemukan beberapa pemahaman yang kurang tepat terkait dengan penyakit komorbid.
Baca Juga: Waspada! Orang yang Positif Covid-19 dan Mengidap Diabetes Lebih Berisiko Kematian
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menjelaskan pengertian komorbid itu sendiri.
“Harus disamakan dulu persepsinya. Komorbid itu adalah penyakit yang menyertai sebuah penyakit. Kalau dalam hal Covid-19, berarti penyakit yang sudah diderita sebelum ia menderita Covid,” ungkap dr. Santi menegaskan.
Jadi, penyakit komorbid adalah penyakit yang sudah pernah dialami oleh seseorang atau masih dialami pada saat terpapar virus corona.
Baca Juga: Soal Ramuan Hadi Pranoto, Kemenkes: Itu Hanya untuk Penyakit Komorbid
“Misalnya, dulunya dia pernah kena diabetes, atau hipertensi, atau dia pernah kena penyakit jantung, penyakit ginjal. Nah, penyakit-penyakit ini pada saat yang bersangkutan menderita Covid-19 maka penyakit ini sebagai penyakit komirbid atau penyakit penyerta atau bawaan,” sambungnya memaparkan.
Dapat disimpulkan bahwa penyakit komorbid adalah segala sesuatu penyakit yang sudah diderita sebelumnya.
Meski demikian, dalam kesempatan yang sama dr. Santi menyatakan bahwa penyakit bawaan yang harus diwaspadai adalah penyakit-penyakit yang bersifat kronis.
Baca Juga: Pasien COVID-19 Meninggal di Surabaya Dominan Disertai dengan Komorbid
“Pada dasarnya penyakit kronis yang mengganggu sistem kekebalan tubuh, yang bisa menurunkan fungsi internal organ kita itu yang memberatkan kalau kita kena Covid,” jelas dr. Santi.
Sedangkan, penyakit-penyakit yang sebelumnya pernah diderita tetapi tidak ada hubungannya dengan fungsi internal dan tidak menurunkan kekebalan tubuh, tidak menjadi pengaruh dalam penyakit Covid-19.
“Tapi kalau penyakit kulit, misalnya panu, itu tidak banyak pengaruhnya kepada penyakit Covid-19,” sambungnya.
Baca Juga: Tips mengurangi Nyeri Punggung Akibat Terlalu Lama Duduk Saat Bekerja