Pelepasan ekspor produk damar batu dan rempah (
Koleksi pribadi)
Balikpapan, Sonora.ID - Ditengah pandemi Covid-19 masih banyak perusahan yang masih bertahan dengan melakukan ekspor komoditi hingga ke luar negeri seperti yang dilakukan PT Shifa Naghari dan CV Naghari Al Barokah dengan melakukan ekspor batu damar dan rempah-rempah ke Bangladesh.
Pelepasan ekspor Damar Batu dan rempah dilakukan Wali Kota Rahmad Mas’ud, didampingi Dirut KKT Abdul Aziz, Kepala Karantina Pertanian Ridwan Alydrus, Diretur PT Sifa Naghari dan CV Naghari Abdullah Umar di terminal peti kemas KKT, Karang Joang di Km 13 Balikpapan Utara.
"Kami mengapresiasi perusahaan yang melaksanakan ekspor ditengah pandemi Covid 19 seperti yang dilakukan PT Shifa Naghari dan CV Naghari AL Barokah ke luar negeri. Untuk itu dirinya mengajak semua pengusaha muslim untuk saling berkolaborasi, bekerjasama melakukan usaha-usaha yang memiliki peluang menghasilkan sesuatu yang positif," kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud usai pelepasan ekspor damar batu dan rempah di pelabuhan KKT,Kamis (5/8/2021).
Rahmad berharap, pengusaha di Balikpapan untuk terus semangat dan beraktivitas dan terus berkarya bagi orang lain.
Apalagi komoditi yang diekspor ke luar negeri ini sangat dibutuhkan negara-negara yang berada khususnya di Asia Barat, sehingga hal ini bisa menjadi satu energi baru di tengah kondisi yang masih pandemi Covid-19.
"Kita mengekspor ke luar negeri salah satu bukti oleh para pengusaha muslim untuk mampu mengekspor hingga ke Bangladesh. Diharapkan kedepan semakin banyak para pengusaha yang bisa melakukan ekspor ke luar negeri yang tentu juga akan membantu perekonomian di Kota Balikpapan," katanya.
Sementara itu, Direktur PT Shifa Naghari dan CV Naghari AL Barokah Abdulloh Umar Bahar mengungkapkan, pihaknya sementara ini mengekspor 1 kontaine atau 20 feet dengan berat 13 ton batu damar dan rempah rempah ke Bangladesh.
Tidak hanya rempah rempah, namun juga pihaknya mengekspor cabe jamu dari Madura. Untuk batu damar yang akan di ekspor ke Bangladesh berasal dari Kalimantan terutama dari daerah sepaku, Nunukan dan Berau.
"Batu Damar tidak pernah terekspos dikarenakan batu damar masih banyak yang belum mengetahui manfaatnya oleh masyarakat," jelasnya.
Bahar menjelaskan, untuk mengumpulkan batu damar hingga 13 ton hingga di ekspor ke Banglades memerlukan waktu hingga dua tahun. Karena, dirinya harus mengumpulkan batu damar dari masyarakat selanjutnya setelah dikumpulkan dalam jumlah banyak baru akan di ekspor.Adapun manfaat dari batu damar ini mulai dari bahan baku cat, pernis dan bahan baku untuk semir sepatu.
"Kami telah melakukan ekspor sejak tahun 2016 lalu dan barang berasal dari pontianak dan sulawesi sedangkan pengiriman ekspor melalui Surabaya," ungkapnya.
Bukan hanya mengirim batu damar, pihaknya juga ekspor arang kayu ke Jeddah Arab Saudi.Adapun arang kayu berasal dari Banjarmasih.Untuk pasokan bahan baku ekspornya sudah di kordinasikan dengan Dinas terkait baik di provinsi, kota serta UMKM.