Sonora.ID - Tetap bisa memiliki dan menjalankan pekerjaan, bahkan tetap memiliki pendapatan di masa pandemi ini adalah hal yang sangat patut untuk disyukuri, mengingat adanya banyak perubahan signifikan pada masa-masa sulit ini.
Pasalnya, tidak sedikit karyawan yang mengalami pemotongan gaji atau bahkan diberhentikan dari tempat kerjanya, apa lagi ketika karyawan tersebut dalam posisi sebagai karyawan kontrak yang mungkin lebih mudah diberhentikan oleh perusahaan.
Hal ini menimbulkan kondisi yang disebut sebagai job insecurity atau perasaan tidak aman dalam menjalankan pekerjaannya karena takut dengan berbagai ancaman.
Baca Juga: Ini 3 Cara Seimbangkan Produktivitas dan Waktu Istirahat saat Kamu WFH
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdrana Nikolay menegaskan bahwa kondisi atau perasaan tersebut menjadi sangat wajar terlebih pada saat pandemi.
“Ini era-era di mana semuanya kan tidak clear gitu, tidak ada kejelasan kapan berakhir, kemudian setiap saat bisa tiba-tiba PPKM, virusnya mutasi terus, karena itu kemudian ada perasaan terancam,” jelas Hing.
Sedangkan, rasa terancam, rasa takut, termasuk rasa insecure tersebut, biasanya muncul karena adanya ketidakpastian.
Baca Juga: 3 Keuntungan Berpikir Tenang, Pelatih NLP: Pekerjaan Jadi Lancar!
Sayangnya, ketidakpastian ini dirasakan oleh semua pihak, mulai dari karyawan hingga pemilik bisnis sekalipun, karena kondisi pandemi membuat semua pihak merasakan dampaknya.
“Job ini kan konteksnya bisa kita sebagai karyawan atau sebagai pebisnis yang kehilangan job atau orderan juga,” sambungnya menegaskan.
Ketakutan akan pekerjaan tersebut tidak hanya takut adanya saingan di lingkungan rekan kerja, takut diberhentikan kapan saja karena perusahaan mungkin sudah tidak mendapatkan keuntungan, dan mungkin takut akan mengalami bangkrut karena tidak ada pemasukan bagi pebisnis.
Baca Juga: Bukan Hedon, Inilah Gaya Hidup yang Membuat Bahagia Menurut Psikolog
Jadi, job insecurity ini bisa dirasakan oleh seluruh posisi atau jabatan dalam pekerjaan, bahkan mereka yang sudah dalam cap ‘bos’ sekalipun.
Hingdranata menyatakan bahwa ini adalah hal yang wajar dirasakan, sehingga tidak perlu dikhawatirkan hanya perlu dihadapi dengan tepat agar rasa insecurity tersebut tidak menguasai pikiran dan justru menghambat pekerjaan.
Namun sebaliknya, biarkan job insecurity ini dijadikan sebagai pendorong untuk bisa berinovasi dan mencari celah untuk memperbaiki keadaan.
Baca Juga: Deretan Contoh Side Hustle, Bisa Jadi Inspirasi untuk Kamu!