Sonora.ID - Siapa sangka tidak hanya dibutuhkan kerja keras fisik dan juga mentan namun saat akan berangkat ke ajang olahraga bergengsi Olimpiade Tokyo 2020 juga dibutuhkan finansial yang cukup.
Sebuah kisah mengharukan dibagikan oleh salah seorang atlet Sprint yang harus berjuang memenuhi kebutuhan finansialnya demi dapat mengikuti ajang olahraga bergengsi Olimpiade Tokyo 2020.
Sosok yang diketahui berasal dari Austrialia ini bernama Riley Day itu berhasil mencatat waktu 22,56 detik, sementara para pemenang semi final Shelly-Ann, Fraser Pryce menang dengan angka 22,13 detik.
Walau pada akhirnya Riley harus menelan pil pahit kegagalan berlaga di final lantaran berada diurutan ke empat saat berada di garis finis.
Baca Juga: Begini Keseharian Gregoria Mariska, Atlet Bulutangkis Olimpiade 2020 Asal Wonogiri
Kisah mengharukan yang dilakukan oleh Riley Day muncul ke public usai dirinya dapat menembus semifinal sprint 200 meter putri.
Dirinya terpaksa bekerja di supermarket di negaranya untuk mengumpulkan uang demi berangkat ke ajang olahraga tersebut.
Hal tersebut dilakukannya lantaran tidak memiliki sponsor, sehingga terpaksa bekerja untuk mengumpulkan uang guna berangkat ke Olimpiade.
Sebenarnya setelah mengetahui kesusahan Riley, banyak pendukung yang mulai menawarkan bantuan untuk mencari sponsor sayangnya dirinya menolak.
Riley memutuskan untuk tetap melanjutkan pekerjaannya meski harus bekerja di sebuah supermarket.
Baca Juga: Tim Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin Kembali Lakukan Evaluasi PPKM
Para pendukungnya pun makin merasa bangga dengan royalitas dan kerja keras yang dilakukan oleh atlet print tersebut.
"Anggota tim kami sendiri, Riley Day, dengan bangga mewakili Australia di Olimpiade Tokyo. Kami akan mendukungnya dalam lari cepat 200 meter hari ini," ujar para penduku Riley Day
Para pendukung juga menceritakan bagaimana kemurahan hati dari sang atlet Sprint asal Australia tersebut.
"Riley adalah anggota tim yang dipuja di toko Beaudesert kami di Queensland regional dan dikenal karena bekerja ekstra untuk pelanggan kami. Selama 18 bulan terakhir, dia membantu warga lokal John berusia 90 tahun, yang tunanetra, untuk belanja mingguan. Dia bahkan mengingat daftar belanjaannya dan meneleponnya pada Minggu jika tidak datang ke toko." sambung para pendukung
Para pendukung juga menceritakan bagaimana Riley Day melakukan latihan untuk mengasah bakatnya sembari bekerja.
"Saat pemudi 21 tahun yang ambisius berjuluk Beaudesert Bullet ini tidak mengurus stok barang atau membantu pelanggan kami, dia berlatih keras di trek, setidaknya tiga jam sehari, enam hari seminggu. Kami bangga melihat salah satu anggota tim kami mewakili Australia di panggung dunia. Semoga berhasil Riley, kami tidak sabar untuk melihat Anda di lintasan!," pungkasnya
Baca Juga: Bakal Sukses dengan Bakatnya, 5 Zodiak yang Cocok Jadi Seorang Atlet