Sonora.ID - Akhir pekan biasanya digunakan sebagai waktu untuk beristirahat dengan alasan selama 5 hari bekerja, tidak ada waktu yang cukup untuk beristirahat atau memanjakan diri.
Meski istirahat adalah hal yang sangat penting, tetapi banyak orang yang menyalahgunakan alasan untuk istirahat tersebut sebagai waktu untuk bermalas-malasan dan tidak menambah ilmu atau skill dalam dirinya.
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menegaskan bahwa sebenarnya seseorang tidak pernah mengalami yang namanya ‘gak punya waktu’.
Baca Juga: Menabung vs Berinvestasi, Pakar Keuangan Ungkap Perbedaannya
Hal tersebut hanya adalah alasan yang dilontarkan ketika dirinya memiliki prioritas yang dianggap lebih penting.
“Sebenarnya, kalau menurut saya sih, waktu tidak akan menjadi problem. Saya selalu bilang, kalau Anda masih punya waktu 2 jam untuk nonton Netflix, 1 jam untuk browsing, berarti Anda punya waktu untuk belajar,” tegas Hingdranata Nikolay.
Jadi ketika alasan ‘gak ada waktu’ dilontarkan untuk menambahkan skill baru, tetapi masih memiliki waktu untuk menonton film dan membuka media sosial, maka sebenarnya prioritas orang tersebut bukan untuk menambahkan skill.
Baca Juga: Pentingnya Menentukan Skala Prioritas dalam Hidup Agar Lebih Terarah
“Orang bilang enggak punya waktu, halah! Enggak punya waktu tapi main Instagram, Facebook, sampai 4 jam sehari itu gimana enggak punya waktu?” sambungnya.
Menurut Hingdranata, semua orang memiliki waktu dan kesempatan untuk mengembangkan dirinya, tetapi tidak semua orang bisa memanfaatkan waktu yang dimilikinya tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang produktif.
Lebih memilih tidur di waktu produktif atau lebih memilih menghibur diri dengan media sosial, padahal masih banyak hal yang bisa dilakukan pada waktu tersebut.
“Punya waktu, tapi kita tidak menfaatkan dengan baik gitu saja. Kita punya waktu, we always have time,” tegasnya menambahkan.
Baca Juga: Tiup Lilin Waktu Ulang Tahun Ternyata Bawa Dampak Positif Bagi Anak