"Terutama untuk merayakan tahun baru hijria ini di rumah saja bagus, mengaji atau kajian-kajian. Pemkot sendiri tidak melakukan perayaan, karena harus memberikan contoh," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar, AGH Baharuddin mengatakan, tidak mengatur secara teknis terkait perayaan tahun baru islam kali ini
Namun AGH Baharuddin mengaku persoalan itu akan diserahkan semuanya bagi masyarakat yang melakukannya, tetapi dengan protokol kesehatan ketat.
"Itu diserahkan kepada masing-masing yang melakukannya. Namun, karena masih pandemi maka diharapkan kepada yang mau mekaksanakan agar tetap menerapkan prokes," pungkasnya.