"Ketika pelaku UKM mampu memanfaatkan teknologi digital, maka pasar produknya bisa diperluas ke mancanegara. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM juga mendorong UKM meningkatkan standar produknya sehingga bisa diterima di pasar global," kata Teten.
"Perlu dukungan dari berbagai pihak untuk mempercepat pemulihan sektor UKM, seperti mempercepat penerapan teknologi oleh UKM," imbuhnya.
Sedangkan, Direktur SMESCO Leonard Theosabrata menambahkan, UKM Indonesia harus bisa memenangkan kompetisi tingkat global agar bertahan pada masa kondisi normal baru.
"UKM Indonesia harusnya bisa memanfaatkan keunikan kultur Indonesia dalam menciptakan produk untuk memenangkan kompetisi. SMESCO mendorong penggunaan cara tersebut kepada para pengusaha muda Indonesia," usul Leonard.
"Kembali ke akar, balik ke kampung, kami coba implementasikan cara itu kepada pengusaha muda Indonesia," imbuhnya.
Untuk membantu pemulihan UKM saat pandemi, SMESCO juga membuat basis data UKM yang bisa dimanfaatkan pemerintah. Dengan berbasis data, kebijakan yang diambil pemerintah dalam menangani UKM bisa tepat.
Sementara itu, Dekan SBM ITB Utomo Sarjono Putro berharap, "The 6th International Conference on Management in Emerging Market 2021" menjadi kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan praktisi dalam menghasilkan ide yang bisa membantu UKM pada kondisi normal baru.