Sebaliknya. Edy menerangkan, SKPD yang paling tinggi serapan anggarannya sementara ini adalah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Yakni dari anggaran sebesar Rp21,8 miliar, sudah terealisasi sekitar Rp12 Miliar lebih atau 55,04 persen.
"Kalau di Dispora ini banyak terkait bantuan dana hibah. Seperti hibah KONI, FORMI termasuk juga Pramuka," tambahnya.
Selanjutnya, Dinas Perhubungan (Dishub) yang sudah terealisasi sekitar Rp26,3 Miliar lebih atau 54,10 persen. Dari total anggaran sebesar Rp48 Miliar lebih. Lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang sudah terealisasi Rp1 Miliar lebih atau 50,87 persen. Dari total anggaran sekitar Rp2,3 miliar lebih.
Baca Juga: PPKM Level IV Jilid III. Wali Kota Banjarmasin Pastikan Tak Ada Vaksinasi Massal
"Rp1,7 Triliun itu belanja. terdiri dari APBD Murni dan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik. Jadi nilai ini akumulatif seluruhnya. Secara keseluruhan memang paling besar dari APBD, sedangkan dari DAK sekitar Rp200 miliar," tuntasnya.
Melihat kondisi diatas. Edy pun mengaku khawatir, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun ini akan berpotensi cukup besar. Terlebih jika berkaca dengan tahun lalu, SILPA di lingkungan Pemko Banjarmasin mencapai sekitar Rp251 Miliar.
"Kita tunggu diperubahan. Karena ada pengurangan dan penyesuaian. Kita tentu tidak berharap juga SILPA tahun ini besar. Tapi kalau melihat dari pengalaman tahun lalu, potensi SILPA kembali besar itu ada," tutupnya.