Sonora.ID - Penyakit komorbid adalah penyakit bawaan yang sudah ada dalam diri seseorang sebelum dirinya terpapar virus corona, yang bisa membawa pengaruh pada gejala yang ditimbulkan.
Sejak awal masuknya Covid-19 ke Indonesia, pihak tenaga kesehata sudah membuat daftar komorbid yang dianggap bisa memperparah kondisi pasien ketika tertular Covid-19, dibandingkan pasien yang tidak memiliki komorbid.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa ternyata ada komorbid yang tidak bisa dikendalikan dan tidak bisa dihindari oleh semua orang.
Baca Juga: Mengapa Penyakit Ginjal Jadi Komorbid Paling Berbahaya? Ini Kata Dokter
Selain gangguan ginjal, penyakit jantung, diabetes, hingga hipertensi, ada satu kondisi komorbid yang dr. Santi sebut tidak bisa dikendalikan.
Komorbid yang dimaksud adalah usia.
“Ada juga komorbid yang tidak bisa kita kendalikan, namanya umur. Makin nambah, risiko kematian akan semakin meningkat,” ungkap dr. Santi menegaskan.
Pihaknya menyatakan bahwa pada pasien Covid-19 yang berusia 31 sampai 45 risiko kematiannya adalah 2,4 kali. Angka tersebut di luar perhitungan jika pasien memiliki penyakit komorbid yang berpengaruh.
Baca Juga: 3 Hal Penting yang Harus Dilakukan bagi Pasien Penyakit Komorbid
Kemudian pada usia 46 sampai 59, seiring bertambahnya usia, maka risiko kematiannya pun akan meningkat menjadi 8,5 kali ketika terpapar virus corona.
“Kemudian ketika di atas 60, itu risiko kematiannya lompat jadi 19,5 kali lipat lebih besar kemungkinannya. Jadi makin bertambah umurnya, makin besar kemungkinan untuk meninggal,” sambungnya memaparkan.
Dengan demikian, pihaknya mengajak para lansia untuk menjaga diri dengan sangat baik, patuh pada protokol kesehatan dan sebisa mungkin membatasi aktivitas di luar rumah.
Kesadaran juga harus dibangun bagi anak muda yang tinggal bersama atau sering berinteraksi dengan lansia, untuk menjaga agar tidak menjadi sumber penularan bagi lansia tersebut.
“Jaga diri supaya tidak menularkan kepada lansia,” tegas dr. Santi.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Komorbid? Ini Penjelasan Selengkapnya dari Dokter