Kemudian, Program Sekolah Penggerak juga akan menciptakan guru yang bisa mengembangkan diri dan guru lain dengan memberikan refleksi, berbagi dan berkolaborasi secara mandiri.
Para guru akan memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual dan berperilaku sesuai kode etik. Kemudian, para guru dapat merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua.
“Guru-guru juga bisa berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid. Juga mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah,” jelas Jumeri.
Baca Juga: Dari Mas Menteri Hingga Jerome Polin Ajak Pelajar Lomba 'Rayakan Merdekamu'
Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah mengapresiasi Kemendikbudristek yang menjadikan 23 SD dan SMP di wilayahnya sebagai pilot project dari Program Sekolah Penggerak.
Sekolah terpilih tersebut merupakan sekolah negeri dan swasta yang dianggap paling berkontribusi dalam memajukan Pendidikan di OKU Timur, khususnya di masa pandemi saat ini.
“Semoga sekolah-sekolah ini dapat menjadi contoh penggerak bagi sekolah lainnya, agar terbentuk generasi penerus bangsa yang berdaulat dan berprestasi,” pungkas Lanosin.
(Adv)