Sonroa.ID - Dalam upaya menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan memiliki kepribadian Pancasila, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan Program Sekolah Penggerak di tahun ajaran baru 2021/2022. Program ini akan memfokuskan pengembangan kompetensi siswa, antara lain literasi, numerasi dan karakter.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Pauddikdasmen) Jumeri mengatakan, Kemendikbudristek menjalankan program Sekolah Penggerak dengan cara mengintervensi sekolah-sekolah untuk mendongkrak kualitas pembelajaran.
Cara tersebut antara lain penguatan sumber daya manusia, pembentukan paradigma belajar yang baru, perencanaan berbasis data, digitalisasi sekolah dan pendampingan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
Baca Juga: Diperpanjang, Ini Syarat Bantuan Kuota Data Internet dari Kemendikbudristek
"Program Sekolah Penggerak dilakukan melalui proses seleksi yang sangat ketat. Hal itu dilakukan untuk menyiapkan calon-calon kepala sekolah di masa depan, calon-calon pengawas sekolah, dan calon-calon guru di masa depan," kata Jumeri di Jakarta, Kamis (12/8/2021).
Oleh karena itu, lanjut Jumeri, peran kepala sekolah dan guru menjadi penggerak utama dalam menumbuhkan kompetensi dan karakter siswa, sehingga bisa mendapatkan Pendidikan yang bermutu dan berkualitas.
"Faktor utama dan yang paling penting adalah guru. Karena itu sangat diperlukan meningkatkan kemampuan, motivasi, dan juga kesejahteraan guru,” imbuh Jumeri.
Kemudian, Program Sekolah Penggerak juga akan menciptakan guru yang bisa mengembangkan diri dan guru lain dengan memberikan refleksi, berbagi dan berkolaborasi secara mandiri.
Para guru akan memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual dan berperilaku sesuai kode etik. Kemudian, para guru dapat merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua.
“Guru-guru juga bisa berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid. Juga mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah,” jelas Jumeri.
Baca Juga: Dari Mas Menteri Hingga Jerome Polin Ajak Pelajar Lomba 'Rayakan Merdekamu'
Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah mengapresiasi Kemendikbudristek yang menjadikan 23 SD dan SMP di wilayahnya sebagai pilot project dari Program Sekolah Penggerak.
Sekolah terpilih tersebut merupakan sekolah negeri dan swasta yang dianggap paling berkontribusi dalam memajukan Pendidikan di OKU Timur, khususnya di masa pandemi saat ini.
“Semoga sekolah-sekolah ini dapat menjadi contoh penggerak bagi sekolah lainnya, agar terbentuk generasi penerus bangsa yang berdaulat dan berprestasi,” pungkas Lanosin.
(Adv)