Bali 91 Persen Sudah Divaksin, Luhut: Tapi Kasus Covid-19 Belum Turun

13 Agustus 2021 09:45 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tengah mengadakan rapat koordinasi secara daring dengan kementerian dan lembaga terkait membahas perkembangan program padat karya, di Jakarta, Senin (15/2/2021).
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tengah mengadakan rapat koordinasi secara daring dengan kementerian dan lembaga terkait membahas perkembangan program padat karya, di Jakarta, Senin (15/2/2021). ( Kompas.com)

Sonora.ID - Bersama dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melakuka tinjauan langsung ke beberapa lokasi vaksinasi di Bali.

Berdasarkan data saat ini, sudah 91 persen warga di Bali menerima vaksinasi Covid-19, sayangnya angka kasus masih stagnan dan belum kunjung turun.

Bahkan berdasarakan data dari Kementerian Kesehatan pada 12 Agustus 2021, kemarin, penambahan kasus di Pulau Dewata tersebut masih mencapai angka 1.353 orang.

Baca Juga: Kesal Terus Menerus Dibully Nitizen, Luhut Binsar Pandjaitan Ogah Jadi Menteri Lagi

Luhut pun angkat suara dengan kenyataan tersebut dan menjabarkan alasan di balik masih banyaknya kasus Covid-19 di wilayah yang sudah menerima vaksin sektar 91 persen tersebut.

“Tapi ini masih stagnan, belum turun, sementara tempat-tempat lain sudah turun. Hal yang masih perlu ditingkatkan dalam penanganan Covid-19 di Bali adalah kegencaran melakukan 3T,” ungkapnya seperti yang dikutip dari caption foto yang diunggahnya.

Menurut keterangan dan pantauannya, Bali masih longgar dalam menjalankan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment. Selain itu, Luhut juga meminta masyarakat meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan 3M.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Tanah Air, Luhut: Kemungkinan Masih Naik hingga…

Pasalnya, berdasarkan hasil evaluasi menyatakan bahwa peningkatan kasus di Bali secara signifikan terjadi usai berlangsungnya acara keagamaan.

Dalam akun Instagram pribadinya pun Luhut meminta agar peserta upacara keagamaan atau adat tersebut bisa dibatasi maksimal 15 orang, sehingga tidak berpotensi atau menurunkan potensi terjadinya klaster Covid-19.

“Mohon upacara keagamaan agar sementara ini diredam dan diperketat dulu prokesnya, karena selalu ada laporan setelah acara tersebut angka Covid-19 langsung meningkat signifikan karena berkerumun,” tulis Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, pihaknya juga mengimbau agar seluruh kabupaten di Bali menyediakan isolasi terpusat bagi apasien dengan fasilitas yang lengkap.

Di dalamnya terdapat persediaan makanan, tenaga kesehatan yang cukup, dan fasilitas olahraga, serta telemedicine.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Luhut Binsar Pandjaitan (@luhut.pandjaitan)

Baca Juga: Gantikan Posisi Edhy Prabowo, Luhut Binsar Ditunjuk jadi Menteri KKP Ad Interim 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm