Sonora.ID - Usia dini adalah usia emas yang hanya berlangsung sekali seumur hidup dan menjadi fase yang sangat penting menuju usia selanjutnya.
Maka dari itu, setiap oran tua harus memperhatikan proses tumbuh kembang anak usia dini dengan baik.
Stunting merupakan salah satu masalah yang sering terjadi dalam tumbuh kembang anak kita. Karena itu kita harus memperhatikan proses tumbuh kembang mereka dengan baik.
Maka dari itu, Bunda, yuk kenali faktor-faktor penyebab stunting, agar anak menjadi penerus Indonesia yang tangguh dan tumbuh.
Kenali Faktor Penyebab Stunting
Stunting sering disebut pendek salah satunya disebabkan kondisi gagal tumbuh anak akibat kekurangan gizi yang kronis.
Kondisi itu sering terjadi dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin berada di kandungan hingga anak berusia dua tahun.
1. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada dibawah anak seusianya.
2. Penyakit infeksi yang berulang, lingkungan yang buruk.
3. Kurangnya air bersih, stimulasi (rangsangan) psikososial yang tidak memadai, termasuk kurangnya akses terhadap layanan Paud berkualitas.
4. Persepsi serta budaya masyarakat yang tidak mendukung pencegahan stunting.
5. Pengasuhan dan stimulasi psikososial yang tidak tepat
Baca Juga: 5 Dampak Stunting yang Muncul Ketika Si Anak Bertumbuh Dewasa
Empat Elemen Pendukung Pencegahan Stunting
Ada empat elemen untuk mencapai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas.
1. Kualitas proses pembelajaran
2. Kemitraan atau kerjasama dengan orang tua
3. Pemantauan pemenuhan layanan Kesehatan, Gizi dan Perlindungan. Pengasuhan dan Kesejahteraan Anak atau yang dikenal dengan PAUD HI (Holistik Integratif)
4. Serta kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya yang memungkinkan tiga hal sebelumnya terwujud-semuanya melalui kemitraan dengan orang tua, kelompok masyarakat serta unit pelayanan lain.
Keempat elemen tersebut dipercaya mampu membantu menanggulangi stunting pada anak dengan melakukan aksi preventif atau pencegahan sebaiknya dilakukan sejak anak dalam kandungan hingga kurang dari 2 tahun (1.000 hari pertama kehidupan).
Kemudian Mitigatif atau penanganan yang dapat dilakuan sesegera mungkin bila ada anak antara usia 2-6 tahun yang terindikasi mengalami stunting.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Stunting Diturunkan secara Genetik? Ini Kata Dokter
Cara Menanggulangi Stunting
1. Melaksanakan kegiatan bermain-belajar yang memberikan stimulasi psikososial dan perkembangan sesuai usia.
2. Menjadi simpul bagi layanan kesehatan dan gizi melalui koordinasi dengan unit lain seperti Posyandu.
3. Bina keluarga Balita (BKB) dan Puskesmas serta menjadi pusat pengasuhan dan perlindungan.
4. Mengembangkan Kelas Pengasuhan (KP) dan Kelas Orang Tua (KOT).
5. Kondisi lingkungan, pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat , aman dan nyaman.
6. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang memang menekankan pada pembinaan lingkungan sekolah sehat dan kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.
Baca Juga: Cegah Stunting dengan Tidak Konsumsi Ikan? Dokter: Mitos, karena...