Infrastruktur Forum: Dukungan untuk Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat

14 Agustus 2021 18:40 WIB
kegiatan Infrastruktur Forum secara virtual yang mengangkat tema “Peningkatan Dukungan Infrastruktur Logistik Untuk Daya Saing Dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat”, Sabtu (14/8/2021).
kegiatan Infrastruktur Forum secara virtual yang mengangkat tema “Peningkatan Dukungan Infrastruktur Logistik Untuk Daya Saing Dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat”, Sabtu (14/8/2021). ( Tangkapan layar)
 
Bandung, Sonora.ID - Jawa Barat merupakan salah satu dari tiga provinsi paling kompetitif di Indonesia dengan setidaknya 3 faktor pendorong tingkat daya saingnya pada tahun 2020 yaitu daya tarik investasi asing langsung (FDI), ketersediaan infrastruktur fisik, serta ketersediaan sumber daya manusia yang melimpah.
 
Dan sebagai upaya mempertahankan dan memperkuat pemulihan ekonomi Jawa Barat yang telah mencapai pertumbuhan positif sebesar 6,13% pada triwulan II-2021, Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat bekerja sama dengan Pusat Unggulan BUMN Center Universitas Padjadjaran dan Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti menyelenggarakan kegiatan Infrastruktur Forum secara virtual yang mengangkat tema “Peningkatan Dukungan Infrastruktur Logistik Untuk Daya Saing Dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat”, Sabtu (14/8/2021).
 
Perlu diketahui, dalam struktur perekonomian Jawa Barat, investasi merupakan salah satu sumber pertumbuhan yang pada 5 tahun terakhir secara rata-rata memberikan kontribusi sebesar 24%. Bahkan sampai dengan semester I-2021, realisasi investasi di Jawa Barat tercatat sebesar Rp72,46 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp57,89 triliun. 
 
Realisasi investasi tersebut merupakan yang terbesar secara nasional, meskipun di sisi lain masih terdapat potensi risiko ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. 
 
Ketersediaan dan kesiapan infrastruktur, khususnya infrastruktur konektivitas yang dapat mendukung kelancaran logistik seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandar udara merupakan salah satu aspek penting yang menjadi pertimbangan dan mendorong keyakinan investor untuk berinvetasi.
 
Kesiapan infrastruktur yang menghubungkan Jawa Barat bagian utara dan selatan merupakan poin penting untuk menarik minat investor di tahun-tahun mendatang mengingat potensi yang ada di kedua wilayah tersebut. 
 
Dari sisi Jawa Barat bagian utara, saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang berupaya untuk mengembangkan kawasan Rebana yang diharapkan dapat menjadi kawasan baru bagi perindustrian terintegrasi yang dilengkapi dengan jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu), Pelabuhan Patimban, dan Bandara Kertajati. 
 
Keberadaan infrastruktur kawasan Rebana berpotensi untuk meningkatkan daya saing berbagai komoditas manufaktur Indonesia, seperti produk otomotif, kimia, tekstil dan produk tekstil. 
 
Ditengah pembangunan kawasan Rebana yang terus berjalan, pengembangan Jawa Barat bagian selatan juga menjadi prioritas karena memiliki potensi pariwisata sebagai sumber penghasil devisa yang tinggi dan potensi pertanian, kelautan dan perikanan yang dapat membantu penyediaan pangan strategis untuk pengendalian inflasi. 
 
Potensi pengembangan Jawa Barat bagian selatan ini perlu didukung oleh sarana infrastruktur seperti jalan tol Bandung – Tasikmalaya – Cilacap (Baticap), Jalur Tengah Selatan (JTS), moda transportasi, pengairan dan irigasi, air minum dan sanitasi, pariwisata, serta kelautan dan perikanan yang memadai. 
 
Untuk mengoptimalkan potensi ini, dibutuhkan sinergi dari seluruh komponen pentahelix untuk memastikan pembangunan infrastruktur dapat berjalan dengan lancar yang memberikan nilai tambah serta daya tarik Jawa Barat sebagai tujuan investasi.
 
 
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan bahwa selain proyek prioritas di kawasan Cirebon – Patimban – Kertajati di utara Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 2022 juga akan mengembangkan berbagai proyek investasi di wilayah selatan Jawa Barat, yang mencakup proyek transportasi; pariwisata dan ekonomi;  pengairan dan irigasi; kelautan dan perikanan; serta penanganan bencana. Secara total, proyek investasi di Jawa Barat bagian selatan ini diperkirakan mencapai Rp7,9 triliun.
 
Sementara dalam paparannya, Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto menyampaikan rekomendasi untuk mendukung pengembangan investasi di Jawa Barat selatan yaitu:
 
1. Diversifikasi sumber pembiayaan, khususnya melalui creative financing baik yang bersumber dari perbankan, sekuritisasi aset, dan Sovereign Wealth Fund (SWF), 
 
2. Penguatan sinergi antar stakeholders, khususnya untuk mengakselerasi penyelesaian berbagai kendala teknis terkait pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur, serta
 
3. Pengelolaan ekonomi kawasan konservasi berbasis teknologi.
Penyelenggaraan Infrastructure Forum kali ini merupakan bentuk perhatian dari seluruh stakeholders komponen pentahelix di Jawa Barat, untuk menyusun berbagai rekomendasi pengembangan infrastruktur di Tatar Priangan dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki wilayah Jawa Barat utara dan selatan. 
 
 
"Infrastructure Forum ini menjadi awal dari rangkaian road to West Java Investment Summit (WJIS) 2021 pada 19 Agustus mendatang, yang puncaknya akan digelar pada Oktober 2021," ucap Herawanto.
 
WJIS 2021 kembali akan hadir sebagai event bergengsi untuk memperkenalkan proyek investasi unggulan Jawa Barat, mempertemukan dengan investor potensial, sekaligus sebagai event sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia Jawa Barat bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat serta seluruh stakeholders terkait.
 
"Melalui sinergi, kolaborasi dan keterlibatan aktif Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat bersama seluruh stakeholders terakit dalam penyelenggaraan Infrastruktur Forum ini, potensi pengembangan infrastruktur Jawa Barat dapat terekplorasi, sinergitas pengembangan dapat terakselerasi, dan pengembangan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat dapat lebih optimal. Kill the virus but not the economy, Control the pandemic but not to stop the economy," tutup Herawanto.
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm