Palembang, Sonora.ID - Hari Sabtu tanggal 14 Agustus 2021 gerakan pramuka Indonesia merayakan HUT nya yang ke 60 tahun.
Dr. Abdul Hadi, MA, Wakil Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan UIN Raden Fatah/ Wakil Rektor II UIN Raden Fatah kepada Sonora FM Palembang (14/08/2021) menceritakan sejarah berdirinya gerakan pramuka di Indoenesia.
“Pramuka hadir 16 tahun setelah Indonesia merdeka. Tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden Sukarno melantik Mapimnas (majelis pembimbing nasional) kwartir nasional harian gerakan pramuka tingkat nasional. Ini merupakan titik awal lahirnya gerakan pramuka di Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan seiring perkembangan zaman, sekarang dasar gerakan pramuka berdasarkan UUD No 12 Tahun 2010 tentang gerakan pramuka.
Baca Juga: Bupati Dodi Reza Disematkan Lencana Melati oleh Kwarnas Gerakan Pramuka
Di dalamnya banyak hal diatur tentang pramuka sebagai pemandu, memandu bangsa, pelopor membentuk generasi bangsa yang berkarakter.
“Pramuka penting, disaat anak muda disajikan banyak tontonan dan godaan yang berseliweran, pramuka menjadi pandu untuk membentuk karakter agar mereka bertakwa dan memiliki kemandirian hidup dan kepedulian terhadap lingkungan,” tukasnya.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi sekarang, bahwa yang mewajibkan mahasiwanya mengikuti pramuka hanya fakultas berbasis keguruan saja.
Pendidikan pramuka hanya sebagai pendidikan ekstrakurikuler saja, sehingga tidak dianggap.
Baca Juga: Gerakan Pramuka Peduli, Kwarcab Denpasar Terjunkan Relawan Dukung Dapur Umum Kota Denpasar
Pramuka menjadi bergeser dan ditinggalkan akibat banyak pilihan lain seperti kursus-kursus maupun game online yang lebih disukai anak muda, sehingga pramuka kurang dilirik anak-anak muda.
“Berharap ada sebagian generasi kita tetap ikut pendidikan gerakan pramuka, sehingga terbentuk generasi-generasi yang sesuai dengan UUD No.12 tahun 2010, terbentuk karakter kepribadian yang beriman, berakhlak mulia, peduli lingkungan, menjunjung tinggi nilai-nilai patriotic dan nilai luhur bangsa,” ujarnya.
Pramuka harus ada perhatian dari orang tua dan pimpinan pemerintahan, pimpinan perguruan tinggi, sekolah dan masyarakat, karena sangat baik.
Baca Juga: ASN Jawa Barat Wajib Pakai Seragam Pramuka Setiap Tanggal 14
Tapi karena dianggap sebagai ekstra tambahan sehingga menjadi alternative terakhir diambil atau tidak, padahal pramuka sangat baik karena akan melatih kemandirian anak-anak kita.
Dengan berkemah, latihan kepemimpinan, apel pagi, apel sore, melatih membentuk karakter, kemandirian disiplin dan sebagainya.
“Harapannya pramuka harus tetap ada, siapa lagi yang akan meneruskannya selain ke adik-adik penerus yang sudah dilatih, dibentuk tentang gerakan pramuka ini. Jiwa-jiwa pramuka itu berbeda dengan yang belum pernah mengenyam pendidikan pramuka, jiwanya lebih banyak social, lebih banyak mandiri, peduli lingkungan. Itu sangat positif, minimal ada orang-orang disekitar kita sehingga bisa menjadi pelopor, pandu bangsa, pandu keluarga, pandu masyarakat disekitar kita,” tukasnya.
Baca Juga: Pramuka Balikpapan Ikut Peduli Korban Banjir Kalsel dan Gempa Sulbar