Palembang, Sonora.ID - Selama pandemi masih berlangsung tentunya dunia pendidikan belum berani menggelar pembelajaran tatap muka.
Bagaimana sistem pembelajaran yang dilakukan di SMA Xaverius 1 Palembang selama pandemi?
Maria Baharuddin, M.Pd, Waka Kurikulum SMA Xaverius 1 Palembang menjelasakannya kepada Sonora FM Palembang (14/08/2021).
“Selama ini sudah mulai pembelajaran online menggunakan perangkat digital. Sekolah menggunakan LMS (learning management system) modul. Semua siswa disekolah menggunakan plat form LMS ini,” ujarnya.
Baca Juga: DPR Dukung Kemendikbudristek Gelar Sekolah Tatap Muka Terbatas
Materi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak jenuh. Bila lewat google meet, atau zoom setiap hari siswa akan jenuh.
Salah satu mengatasinya adalah dengan LMS. Dengan LMS ada system aplikasi sehingga bisa mengajar dengan berbagai macam cara.
Bisa menggunakan video interaktif, buku interaktif, sistem sudah dirancang sehingga tidak harus selalu menggunakan google meet atau zoom.
Buku pembelajaran mengikuti program pemerintah, karena disekolah jumlahnya mencukupi untuk dibagikan ke siswa dan di masa PPKM tidak diperbolehkan menggelar tatap muka, maka sekolah membuat sistem drive thru pembagian buku pelajaran.
Baca Juga: Bunda Tetap Semangat, Ya! Walaupun Terbatas, Ini Syarat Anak Bisa Belajar di Sekolah
Anak-anak diantar orang tuanya, masuk ke drop zone, kemudian ada petugas yang siap melayani.
“Dibuat per paket, jadi siswa tinggal ambil, tidak perlu turun dan tetap berada di kendaraan,” tukasnya.
Pengambilan sesuai jadwal yang ditentukan dari tanggal 13 hingga 21 Agustus 2021. Setiap hari melayani 5 hingga 6 kelas. Jumlah siswa SMA Xaverius 1 palembang saat ini berjumlah 900 an siswa.
Persiapan dalam rangka menggelar pertemuan tatap muka terbatas, sekolah merancang satu level belajar tatap muka seminggu dua kali, sisanya daring.
Baca Juga: Ini Cara Agar Kualitas Anak Didik Pembelajaran Jarak Jauh Tetap Optimal
Lama belajar minimal 2 jam, satu sesi ada 2 level. Tatap muka terbatas satu kelas diisi 50% siswa.
Kendala selama pembelajaran daring adalah ada siswa yang telat mengikuti pelajaran dan pengumpulan tugas yang sering telat.
Positifnya adalah bila siswa sudah terbiasa maka kemandirian bisa terbentuk.
Keterampilan teknologi akan semakin baik karena selalu berhubungan dengan teknologi.
“Mudah-mudahan pandemic bisa segera dilewati, tetap semangat. Selama ada kemauan kesulitan apapun bisa dilewati,” ujarnya.
Baca Juga: Balitbangda Makassar Teliti Implementasi Merdeka Belajar dan Pemulihan Ekonomi