Sementara itu, salah satu anggota Paskibraka, Adi Nata Wahyu Dirgantara mengaku bangga bisa terpilih untuk menjalankan amanah sebagai pasukan pengibar bendera di Balai Kota Surabaya. "Tentunya sangat membanggakan sekali. Kebanggaan itu sampai tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata," kata Adi Nata.
Di sisi lain, pelajar kelas II SMA Hang Tuah 1 Surabaya ini juga mengatakan, bahwa menjadi seorang Paskibraka di balai kota, tentunya sebuah pengalaman hidup yang sangat berharga. Karenanya, ia bersama rekan-rekannya memastikan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan itu.
"Saya berharap, semoga saya dan teman-teman nanti bisa kompak mengibarkan bendera merah putih di tiang tertinggi," ungkapnya.
Baca Juga: Makna 76 Tahun Kemerdekaan Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19
Sementara itu, karena berlangsung di tengah pandemi, maka Pemkot Surabaya merayakannya dengan sederhana tanpa mengurangi kekhidmatan atas peringatan hari bersejarah itu.
Wali Kota Surabaya mengatakan, karena masih dalam masa pandemi Covid-19, maka pemkot menyelenggarakan upacara Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 RI secara terbatas melalui luring dan daring. Artinya, peserta upacara yang hadir di Balai Kota Surabaya jumlahnya dibatasi dengan protokol kesehatan ketat.
"Pelaksanaan upacara besok (di halaman Balai Kota Surabaya) akan dilaksanakan undangan secara virtual," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Sabtu (14/08).
Menurutnya, para peserta yang hadir saat pelaksanaan upacara nanti, mayoritas mengikutinya melalui virtual. Sedangkan yang hadir di lokasi, jumlahnya dibatasi maksimal 30 orang. Yakni, wali kota, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya serta Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
"Jadi yang dilakukan secara langsung itu maksimal (dihadiri) 30 orang undangan. Nanti wali kota, Forkopimda dan Paskibra saja yang hadir," pungkasnya.
Baca Juga: 8 Pesawat Tempur F-16 dan 6 Helikopter TNI, Siap Meriahkan HUT Kemerdekaan RI