Denpasar, Sonora.ID - Kota Denpasar mencatatkan angka kesembuhan Covid-19 tertinggi sejak pandemi. Berdasarkan data pada Minggu (15/8/2021) jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 957 orang.
Meski demikian, penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat mengalami penambahan sebanyak 266 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 25,94 persen atau 69 orang beridentitas atau KTP luar Denpasar.
Kemudian, sebanyak 10 orang pasien meninggal dunia dengan seluruhnya belum mengikuti vaksinasi Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi Senin (16/8/2021) menjelaskan, secara terperinci dari 266 orang yang dinyatakan positif, sebanyak 150 orang belum mengikuti vaksinasi Covid-19.
Diungkapkan sebanyak 69 orang pasien positif Covid-19 merupakan warga luar Kota Denpasar, yakni KTP Badung sebanyak 4 orang, KTP Bangli sebanyak 5 orang, KTP Buleleng sebanyak 10 orang, KTP Gianyar sebanyak 1 orang, KTP Jembrana nihil.
Selanjutnya KTP Karangasem sebanyak 2 orang, KTP Klungkung sebanyak 1 orang, KTP Tabanan sebanyak 8 orang, WNA sebanyak 1 orang dan KTP Luar Bali sebanyak 37 orang.
Menurut Dewa Rai, Kondisi ini menggambarkan tantangan penanganan pandemi Covid-19 di Kota Denpasar dengan tipe masyarakat yang heterogen, sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat.
"Kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM Level 4, syukur hari ini kasus sembuh pecah rekor tertinggi," ujarnya.
Berdasarkan data, Dewa Rai mengungkapkan bahwa secara komulatif kasus positif tercatat 32.733 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 27.859 orang (85,11 persen), meninggal dunia sebanyak 616 orang (1,88 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 4.258 orang (13,01 persen).
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini.
Dalam beraktifitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 4 Jawa-Bali. Terlebih lagi saat ini adanya mutasi Covid-19 dengan varian baru.
Baca Juga: Kapolda Bali dan Pangdam IX/Udayana Ajak Masyarakat Isoman Lakukan Isoter
"Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus Covid-19 di Denpasar meningkat, jadi intinya kapanpun dan dimanapun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi. Dalam beberapa minggu terakhir kasus mengalami peningkatan," ucapnya.
Lebih lanjut Dewa Rai menyampaikan bahwa berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.
Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, penyekatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan menggunakan mobil calling atau door to door, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan serta eco enzym wilayah secara terpadu.
Selain itu, Pemerintah Kota Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan vaksinasi menyasar anak anak usia sekolah 12-17 tahun.
“Mohon kepada masyarakat untuk melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk meminimalisir klaster keluarga, termasuk juga kami mengajak masyarakat untuk mensukseskan vaksinasi Covid-19," ajak Dewa Rai
Terkait upaya menekan angka kematian akibat Covid-19, Dewa Rai mengungkapkan bahwa Satgas mengimbau kepada masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau yang berada pada usia rentan untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, selain itu mari bersama terapkan 3 M (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan)," tutup Dewa Rai.