Sonora.ID - Anemia atau kekurangan zat besi adalah salah satu kondisi yang banyak dialami dan sering ditemukan, bahkan tidak hanya pada orang dewasa, kondisi ini juga kerap terjadi pada anak-anak dan bayi.
Diketahui bahwa jeroan menjadi salah satu makanan dengan sumber zat besi yang tinggi, sehingga makanan yang satu ini direkomendasikan untuk mereka yang menderita anemia kekurangan zat besi.
Namun, dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia mendapatkan pertanyaan, apakah anak bayi boleh konsumsi hati untuk menambah zat besi dalam tubuhnya?
Baca Juga: 4 Weton Anak yang Ditakdirkan Mengangkat Derajat Orang Tua Saat Dewasa Vol 1
Dalam kesempatan tersebut, dr. Santi pun menjelaskan bahwa sebenarnya bayi boleh diberikan makan apapun, kecuali jika memang ada pantangan khusus dari dokter.
“Sebenarnya bayi boleh diberi makan apapun, kecuali memang ada instruksi dari dokter anaknya. Kalau dari dokter anaknya tidak ada pantangan, makan apa saja boleh,” ungkapnya menjelaskan.
Tak hanya menjadi satu-satunya sumber zat besi, anak atau bayi juga bisa mendapatkan zat besi dari makanan lainnya, seperti daging merah.
Baca Juga: Hati-hati, Makan Daun Pepaya Berlebihan Bisa Bahaya bagi Tubuh
Mana yang lebih baik?
“Dua-duanya sama baiknya, yang penting dimakan. Dikenalkan oke, sepanjang jangan terlampau banyak makanan yang dicampur dalam satu hidangan,” sambung dr. Santi.
Jadi, pihaknya tidak mempermasalahkan pemilihan bahan makanan yang mengandung zat besi untuk diberikan kepada bayi, tetapi lebih kepada banyaknya jenis makanan yang diberikan.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Bayi Harus Dibedong Agar Bisa Berdiri Tegak? Ini Kata Dokter
Pasalnya, bayi masih dalam tahap perkenalan dengan makanan-makanan, sehingga sebaiknya tidak banyak campuran dalam satu hidangan makanan.
“Sebaiknya jangan terlalu banyak campuran. Jadi, misalnya kalau lagi hati ayam atau sapi di dalam nasi tim saringnya, tambahkan sayur itu kan mengandung vitamin C dan zat besi, itu boleh dicampurkan untuk meningkakan zat besinya,” jelas dr. Santi.
Meski demikian, pihaknya tidak menyarankan terlalu banyak macam sayur di dalam satu hidangan.
Baca Juga: Telur dan Ayam Tidak Aman Dikonsumsi Bayi? Begini Penjelasan Dokter!