Medan, Sonora.ID - Ardelia Muthia Zahwa, remaja kelahiran Kota Tebingtinggi, 6 Desember 2004 menjadi salah satu siswa yang terpilih sebagai paskibraka perwakilan Sumatera Utara di tingkat nasional.
Ia merupakan siswa ketiga yang pernah terpilih menjadi paskibraka tingkat nasional dari SMA Harapan Medan.
"20 tahun lebih yang lalu pada masa presiden Soeharto kita juga mengirimkan paskibra di tingkat nasional dan membawa baki. Dan ada juga yang lolos sampai ke tingkat nasional namun tidak membawa baki," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kemahasiswaan Suwito, Selasa (17/8/2021).
Baca Juga: Pembawa Baki dan 3 Paskibraka Tim Pengibar Bendera 2021 di Istana Merdeka
Ia mengatakan, nantinya sekolah akan memberikan penghargaan kepada Ardelia karena telah membanggakan Yayasan Pendidikan Harapan khususnya SMA Harapan 1 Medan.
"Kami baik itu yayasan ataupun kepala sekolah sudah membahas reward apa yang harus kita berikan untuk Ardelia. Karena setiap tahunnya, setiap 17 Agustus kita memberikan reward kepada siswa baik itu siswa pemuncak atau siswa teladan, yaitu digratiskannya uang sekolah selama 1 tahun dan Ardelia nanti akan mendapatkan itu," jelasnya.
Ardelia adalah sosok anak yang simpel dan baik akhlaknya. Di SMA Harapan 1 Medan, ia tergabung dalam ekstrakurikuler (ekskul) Paskibra. Bahkan, mulai dari SMP ia juga sudah tergabung dalam ekstrakurikuler Paskibra.
Meskipun selama pandemi Covid-19 ekskul dilakukan melalui daring, namun tetap dilaksanakan pihak sekolah. Dengan alasan para calon Paskibraka dituntut menjadi siswa yang tangguh dan disiplin. Pembina ekskul Paskibra di SMA Harapan 1 Medan ini merupakan alumni paskibraka dari SMA Harapan Medan dan beberapa guru.
"Meski ekskul dilakukan secara daring, namun tetap harus divideokan dari rumah dan itu dikirimkan sebagai bukti bahwa siswa kami benar-benar latihan di rumah. Walaupun diinstruksikan dari pembinanya, tapi tetap harus divideokan. Jadi bukan karena daring jadinya malas-malasan," jelasnya.
"Siswa SMA Harapan yang masuk dalam ekskul Paskibra adalah siswa yang betul-betul kita pilih, yang anaknya tangguh. Namun, apabila mereka tidak tangguh dan tidak disiplin, maka secara alamiah mereka harus meninggalkan ekskul itu," tegasnya.
Tahun ini ada tiga siswa dari SMA Harapan Medan yang ikut tes di tingkat kabupaten/kota dan tingkat nasional. Namun yang lulus sampai tingkat nasional hanyalah Ardelia, siswi kelas XI MIPA II. Sementara dua siswa lainnya hanya lulus sampai tingkat kota Medan.
Suwito mengatakan, dalam proses pembelajaran Ardelia tidak pernah terlibat suatu masalah. Nilainya selalu bagus dan ia terlihat sangat disiplin.
Baca Juga: Mengenal Tim Indonesia Tumbuh yang Bertugas pada Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka
"Ardelia tidak pernah ada masalah untuk proses pembelajaran daring. Alhamdulillah nilainya juga bagus. Dan kedisiplinannya juga bagus, meskipun dia dalam proses pelatihan paskibraka sekaligus juga dalam proses pembelajaran, namun dia bisa laksanakan dengan baik," kata Suwito.
Diketahui, cita-cita Ardelia adalah ingin melanjutkan pendidikan di sekolah kedinasan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Prestasi lain yang pernah Ardelia raih yaitu masuk dalam peringkat 10 besar di kelasnya.
Dari awal Ardelia memiliki keinginan membawa baki dalam upacara di istana negara. Keinginan tersebut akhirnya bisa ia capai. Ardelia Muthia Zahwa bertugas sebagai pengantar baki bendera merah putih pada Presiden RI Joko Widodo.