Sonora.ID - Setiap orang memiliki golongan darah yang membawa beberapa ciri khas atau karakter dalam tubuh orang tersebut, termasuk ternyata ada golongan darah yang lebih berpotensi terkena serangan jantung.
Hal ini ditemukan oleh para peneliti yang menyatakan bahwa golongan darah A, B, dan AB memiliki kemungkinan riisko terkena serangan jantung lebih besar, daripada orang dengan golongan darah O.
Mengapa bisa demikian?
Baca Juga: Sering Terjadi, Ini 5 Tanda Serangan Jantung yang Muncul Saat Berolahraga
Dikutip dari Medical News Today, penulis dalam temuan tersebut menyatakan bahwa profesional kesehatan harus mulai mempertimbangkan golongan darah ketika memiliki pasien yang berpotensi alami kardiovaskular.
Pasalnya, selain disebabkan oleh faktor-faktor seperti pola makan yang buruk, kurangnya olahraga, dan kebiasaan buruk seperti merokok, serangan jantung bisa juga di latar belakangi oleh golongan darah.
Strudi terbaru ini menunjukkan bahwa golongan darah harus masuk dalam daftar faktor-faktor serangan jantung tersebut.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Stroke, Apa Itu Kolesterol? Ini Penjelasan Dokter
Data dalam penelitian ini mencakup lebih dari 1,3 juta orang dewasa yang merupakan bagian dari 11 kohort di sembilan studi.
Tim penelitian mengidentifikasi bahwa 771.113 orang dengan golongan darah bukan O dan 519.743 orang dengan golongan darah O dalam analisis semua kejadian koroner.
Hasilnya, di antara orang dengan golongan darah bukan O, 1,5 persen mengalami kejadian koroner, sedangkan pada golongan darah O, 1,4 persen mengalami kejadian yang sama.
Baca Juga: 9 Gejala Sleep Apnea, Bisa Beresiko Serangan Jantung Tapi Sering Diabaikan Banyak Orang
Dengan data lainnya yang lebih lengkap, peneliti mengatakan bahwa memiliki golongan darah A, B, dan AB berkaitan dengan 9 persen peningkatan riisko kerjadian koroner dan 9 persen peningkatan risiko kejadian kardiovaskular.
Meski demikian, pihak yang sama menegaskan bahwa data tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti dari peningkatan risiko pada golongan darah bukan O tersebut.
Sementara itu, penelitian ini bisa dijadikan sebagai implikasi penting untuk pencegahan dan pengobatan kejadian kardiovaskular.
Baca Juga: Serangan Jantung, Benarkah Kelelahan Pemicu Utama Meninggalnya Didi Kempot?