Ada juga netizen yang menyebut bahwa pemerintah sedang dalam kondisi baper dengan tulisan-tulisan di tembok.
"Merasa makanya dihapus," tulis akun @Ricky_alviannur. Lalu akun @fatturrahim menulis komentar "halus perasaan sidin, kada kawa tesalah sedikit," tulisnya.
Terpisah. Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin tak mengelak bahwa Ia telah memerintahkan bawahannya untuk menghapus mural kritikan yang berwarna kuning terang itu.
"Karena kalimat mural di tembok Pelabuhan Martapura Lama itu mengandung berbagai interpretasi (multitafsir) jika dibaca warga. Jadi kita tutup dengan cat baru supaya tidak terlihat lagi," ungkapnya, saat dikonfirmasi Smart FM, Rabu (18/08) malam.
Menurut Muzaiyin. Kalimat tersebut kurang cocok dilukiskan di tengah kondisi masyarakat yang kondisinya saat ini masih dilanda pandemi.
"Karenanya, kami menghimbau, agar lebih menjaga ketenangan dan kebersamaan dalam menjaga kondisi pandemi saat ini yang sedang berat dirasakan masyarakat. Jadi hal-hal yang bersifat multi interpretasi seperti itu sebaiknya dihindari," jelasnya.
Disamping itu, Muzaiyin juga meminta RT dan masyarakat yang tinggal di kawasan yang lokasinya berpotensi untuk dijadikan tempat melukiskan mural-mural serupa agar lebih protektif terhadap lingkungannya.
"Kami harap ada kerjasama RT maupun warga setempat untuk bisa menjaga kondisi saat ini," tutupnya.
Baca Juga: Dibayang-Bayangi Isu Titipan, Profesionalitas Pansel Sekda Banjarmasin Dipertaruhkan