Bandung, Sonora.ID - Terkait upaya peningkatan investasi dan kemudahan berusaha, Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Provinsi, khususnya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Jawa Barat untuk lebih menguatkan kelembagaan seluruh komponen ekosistem investasi untuk meningkatkan investasi di Jawa Barat.
Penguatan kelembagaan ini terangkum dalam launching “Ekosistem Investasi Jawa Barat” yang berlangsung secara virtual, Kamis (19/8), bertepatan dengan hari jadi Provinsi Jawa Barat ke-76.
Peresmian dilakukan secara bersama oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto, dan Kepala DPM PTSP Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih.
Diketahui peresmian ini merupakan rangkaian dari Road to West Java Investment Summit (WJIS) 2021, yang diawali dengan Infrastructure Forum pada Sabtu (14/8) lalu.
"Ekosistem Investasi Jawa Barat" merupakan wujud penguatan kelembagaan seluruh komponen ekosistem investasi untuk meningkatkan investasi di Jawa Barat yang meliputi 4 (empat) aspek utama, yaitu keberadaan Investment Hub sebagai sarana dan tempat untuk memfasilitasi para pelaku usaha, media showcase dan networking.
Baca Juga: Ada yang Berbeda di Stasiun Bandung dan Kiaracondong di HUT RI Ke-76
Aspek kedua adalah Network and Social Connections. Aspek ketiga, berupa penyiapan berbagai investment vehicle termasuk terutama seperangkat aturan dan ketentuan untuk mendukung kemudahan berinvestasi, dan aspek keempat berupa program capacity building sebagai sarana pengembangan sumber daya kegiatan usaha baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto dalam sambutannya menyampaikan, melalui ekosistem investasi diharapkan dapat tersusun blue print, roadmap, serta rencana aksi pengembangan investasi dan kemudahan berusaha di Jawa Barat secara komprehensif.
"Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan Ekosistem Investasi Jawa Barat, khususnya terkait UMKM, antara lain sinergi kegiatan promosi, edukasi dan sosialisasi, fasilitasi dan inovasi pembiayaan investasi," ungkap Herawanto.
Herawanto menambahkan, ada pula pembentukan bisnis model kemitraan, fasilitasi matchmaking antara investor dan usaha besar dengan pelaku UMKM, termasuk upaya fasilitasi pelaku UMKM agar dapat memperoleh Nomor Induk Berusaha, penyusunan regulasi investasi dan ketentuan kemudahan berusaha, serta pengawasan dan monitoring perkembangan pelaksanaannya, serta optimalisasi West Java Investment Hub (WJIHUB) sebagai sarana dan media untuk kolaborasi pentahelix bagi pengembangan investasi di Jawa Barat.
"Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat baik kantor koordinator Jawa Barat, kantor BI Cirebon maupun kantor BI Tasikmalaya berkomitmen penuh untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam memperkuat ekosistem investasi sebagai kontributor pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, menuju Jawa Barat Juara Lahir Batin," tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam sambutannya menegaskan bahwa “Ekosistem Investasi Jawa Barat” merupakan media sinergi dan teritegrasi yang berperan dalam melakukan identifikasi, mapping potensi dan peluang serta tantangan investasi dan kemudahan berusaha bagi pelaku usaha Jawa Barat, baik untuk usaha besar, menengah, maupun UMKM.
Baca Juga: Webinar Bangkit Milenial Talks, Tingkatkan Nasionalisme di Kalangan Milenial
"Identifikasi peluang investasi juga mencakup ketersediaan infrastruktur pendukung konektivitas yang menghubungkan dan dapat mengoptimalkan potensi ekonomi di Jawa Barat, baik di wilayah utara maupun selatan sebagaimana menjadi tema utama pada event infrastructure forum sebelumnya," ungkapnya.
"Dengan dibentuknya “Ekosistem Investasi Jawa Barat” ini diharapkan semakin memperkuat posisi Jawa Barat sebagai tujuan prioritas investasi di Indonesia," imbuhnya.
"Satu hal yang perlu kita ketahui bersama, investasi tidak hanya terbatas pada proyek-proyek atau industri besar sedang, namun juga industri kecil menengah dan UMKM. Berbagai potensi yang dimiliki Jawa Barat seperti jumlah penduduk yang besar, kekayaan alam yang berlimpah dan diperkuat dengan tingkat kreativitas masyarakat yang tinggi telah mendorong lahirnya UMKM potensial yang dapat menggerakkan ekonomi Jawa Barat," katanya lagi.
Sedangkan Kepala DPM PTSP Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, dalam laporannya menyampaikan sebagai upaya meningkatkan ekosistem investasi di Jawa Barat pada 2021, Pemprov Jabar telah melakukan berbagai kegiatan yaitu
"Selanjutnya, untuk memperkuat komitmen dukungan komponen pentahelix dan seluruh stakeholders terkait, dalam rangkaian launching juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dan komitmen bersama membangun Ekosistem Investasi untuk mewujudkan “Investasi Juara”," tutur Noneng.
Baca Juga: Apindo Jabar sebut Herd Immunity Harus Terbentuk agar Ekonomi dapat Bangkit Kembali
Penandatanganan dilakukan oleh 18 instansi yang merupakan representasi dari komponen pentahelix Jawa Barat, antara lain Kepala OJK Jawa Barat, Ketua Dekranasda Jawa Barat, pimpinan perbankan temasuk Dirut Bank BJB, Pimpinan Wilayah BCA dan Bank-Bank HIMBARA, HIPMI, Kadin, ISEI dan Persatuan Wartawan Jawa Barat.
Melalui sinergi, kolaborasi dan keterlibatan aktif Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat bersama seluruh stakeholders terakit dalam pengembangan ekosistem investasi ini, potensi investasi Jawa Barat diyakini dapat terus ditingkatkan, sinergitas pengembangan dapat terakselerasi, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat lebih optimal, tentunya tanpa mengabaikan penanganan pandemi dari sisi kesehatan yang diperlukan.