Forum tersebut rencananya akan dihadiri 193 negara dengan 5 ribu hingga 7 ribu peserta.
“Itu sebabnya, kita sangat berkepentingan dengan upaya pemulihan Bali. Ini juga kesempatan yang sangat baik untuk menganggap citra kita,” imbuhnya.
Di lain pihak, Ganip berpendapat upaya percepatan penanganan Covid-19 bisa berjalan optimal dengan pendekatan kearifan lokal.
Salah satu langkah yang ditempuh BNPB adalah menggandeng akademisi dalam riset kebencanaan dan KKN tematik. Riset kebencanaan melibatkan 49 peneliti dari 23 Perguruan Tinggi dan terbanyak dari Daerah Bali.
"Sedangkan KKN tematik diikuti 5.000 mahasiswa. Mereka langsung diterjunkan menjadi agen perubahan dalam penanganan masalah sosial di masyarakat," urainya.
Baca Juga: Mau liburan Ke Bali? Nikmati Pesona Objek Wisata Di Pulau Nusa Penida
Pada bagian lain, Ganip juga menyinggung trend perkembangan Covid-19 yang terus bermutasi. Mencermati hal itu, ia mengatakan bahwa nantinya kebijakan akan diarahkan pada perubahan status pandemi menjadi endemi.
“Nantinya kita harus siap berdampingan dengan Covid-19, tetap produktif tapi tetap aman. Kuncinya adalah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Rakor diakhiri dengan penyerahan sertifikat partisipasi kepada sejumlah universitas yang terlibat dalam riset kebencanaan dan KKN tematik. Usai memimpin rakor, Ketua BNPB Ganip Warsito didampingi Wagub Cok Ace melepas kendaraan pengangkut 500 ribu masker di parkir VIP areal Kantor Gubernur Bali. 500 ribu masker itu akan didistribusikan ke seluruh Bali sebagai bagian upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
“Sebelumnya kami sudah kirim 500 ribu, ditambah hari ini totalnya kita sudah mendistribusikan 1 juta masker untuk Bali,” pungkasnya. Acara rakor dan pelepasan kendaraan masker juga dihadiri Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin.