Sebagai Ketua Tim Pemulihan Ekonomi Bali, Wagub Cok Ace berharap border pariwisata bisa dibuka dengan menetapkan skema tertentu yang tak mengabaikan faktor kesehatan.
Terkait dengan upaya penguatan peran akademisi, Pihaknya menyambut baik riset kebencanaan dan KKN Tematik yang diselenggarakan BNPB.
Ia berharap, riset para peneliti dapat menghasilkan masukan dan solusi yang implementatif. Selain itu, Wagub Cok Ace menyambut gembira terpilihnya Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) tahun 2022 mendatang.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito mengaku sangat memahami situasi yang dihadapi Pulau Dewata. Sebagai daerah yang sebagian besar ekonominya bertumpu pada sektor pariwisata, Bali mengalami dampak ekonomi yang sangat signifikan.
Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Layani Penerbangan Repatriasi WNA Australia, Sebanyak 186 Orang Tinggalkan Bali
"Pariwisata membutuhkan mobilitas manusia, sementara situasi pandemi memaksa kita sementara waktu melakukan pembatasan agar laju penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan," ujarnya.
Menurut Letjen TNI Warsito, ada tiga pilar yang perlu dikuatkan dalam strategi penanganan Covid-19 yaitu penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker,rajin mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan menjaga jarak), optimalisasi 3T (Testing, Tracing dan Treatment) dan cakupan vaksinasi. Untuk cakupan vaksinasi, ia menyebut capaian Bali sangat baik.
Dengan road map pengendalian Covid-19 yang telah dirancang pemerintah, ia yakin Bali secepatnya bisa bangkit. Terlebih, pemerintah sangat berkepentingan dengan pulihnya Bali karena pada tahun 2022 mendatang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan GPDRR.
Dijelaskan Ganip, GPDRR merupakan forum dua tahunan yang dibentuk United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR). Forum ini bertujuan meninjau kemajuan berbagai pengetahuan, mendiskusikan perkembangan dan trend terbaru dalam penanganan kebencanaan.