Hal senada juga disampaikan Faisal, salah satu peserta aksi. Ia mengatakan jika dilihat dari jumlah sembako yang dibagikan tidak seberapa, namun aksi ini sebagai gambaran ekspresi masyarakat yang menilai PPKM yang dilaksanakan sudah berjilid-jilid, nyatanya masih belum ada perubahan yang signifikan.
"Aksi simbolik terkandung filosofi, rakyat bantu rakyat, kemana pemerintahnya?," sindirnya.
Menurutnya, pemerintah harus memaksimalkan tiga instrumen kekuasaan yaitu instrumen law enforcement (penegakan hukum), instrumen keuangan dan instrumen leadership (kepemimpinan). Sebelum pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat, harus menyiapkan strategi yang matang.
Baca Juga: Data Membengkak! Paket Sembako Warga Isoman di Banjarmasin Ditambah
Harapannya, melalui aksi ini, dapat mendorong perhatian pemerintah dalam mengawasi pelaksanaan PPKM, Sebab selama ini kurang efektif.
Harus ada memberikan keadilan bagi masyarakat di tengah situasi pandemi. Artinya pengawasan PPKM berjalan, perekonomian masyarakat juga diperhatikan.
"Tidak efektif selain mematikan mata pencaharian sebagian masyarakat juga dinilai belum dapat meredam laju angka kenaikan covid," tandasnya.