Jakarta, Sonora.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berperan besar dalam memberikan edukasi tentang bahaya dan penanganan sampah plastik kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang berada dibawah lingkungan tugas pokok dan fungsinya.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (Pauddikdasmen) Jumeri mengatakan, pihaknya turut memiliki kontribusi dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan generasi muda melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, terhadap isu lingkungan. Salah satunya adalah penanganan sampah, terutama sampah plastik.
“Warga Pendidikan yang dibawah naungan Kemendikbudristek saat ini mencapai 144 juta orang. Total peserta didik dari PAUD sampai mahasiswa mencapai 88 juta orang. Sisanya, guru dan tenaga pendidik sekitar 56 juta orang,” jelas Jumeri secara virtual dalam webinar Nasional “Merdeka dari Sampah Plastik,” Sabtu (21/8/2021).
Baca Juga: PTM Terbatas: Presiden Dukung, Asal Sekolah Pastikan Prokes Dan Sudah Vaksinasi
Maka dari itu, lanjut Jumeri, diperlukan kerja sama dari lingkungan Pendidikan, yakni guru dan tenaga pendidik serta peserta didik.
Juga lingkungan keluarga, dalam mengelola sampah rumah tangga. Ia juga berharap generasi muda terus bersemangat menjaga lingkungan Indonesia, dengan melakukan aksi nyata dan membantu mengurangi sampah plastik di Indonesia.
“30 persen dari masyarakat Indonesia berada di lingkungan pendidikan formal. Sehingga jika mereka sudah sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, akan tercipta dengan lebih cepat solusi bagi penanganan sampah plastik yang melanda,” imbuhnya.
Baca Juga: Atasi Permasalahan Sampah Perkotaan, Walikota Denpasar Tinjau Uji Coba Mesin Pengolah Sampah
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri wahyuningsih berharap generasi muda agar mengisi kemerdekaan dengan mengobarkan semangat untuk mengurangi sampah plastik.
Ajak seluruh anggota keluarga untuk peduli terhadap permasalahan sampah.
“Mulai melakukan hal-hal kecil dari rumah masing-masing, seperti memilah dan memilih sampah,” ujar Sri.
Dikatakannya, peserta didik khususnya yang saat ini didominasi Gen Z atau Generasi Gillenial, Generasi Alpha, perlu dipersiapkan semaksimal mungkin, agar dapat memahami tentang bahaya sampah, terutama sampah plastik. Menurut Sri, persoalan sampah tidak bisa dianggap remeh.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan, Sampah Plastik Di Laut Indonesia Berkurang 70 Persen
“Produksi sampah akan terus berlanjut sampai kapanpun. Sehingga pemahaman tentang isu sampah ini sangat penting dan harus diberikan kepada generasi milenial,” katanya.
Adapun edukasi yang dapat dilakukan oleh sekolah, yakni melalui Program UKS. Program ini menjadi gerbang untuk membangun perilaku hidup bersih dan sehat pada peserta didik.
“Salah satunya dalam upaya penanganan sampah mulai dari lingkungan terkecil di rumah dan di sekolah. Anak-anak kita dorong menjadi agen-agen perubahan itu adalah bentuk komitmen yang selalu kami upayakan di satuan Pendidikan,” pungkasnya. *adv
Baca Juga: Pemerintah Targetkan, Sampah Plastik Di Laut Indonesia Berkurang 70 Persen