Sonora.ID - Kota Tangerang menjadi salah satu wilayah yang dalam waktu dekat akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Optimisme ini berdasarkan jumlah pelajar yang sudah melakukan vaksinasi mencapai lebih dari 80%. Begitu juga dengan 80% guru dan tenaga pendidik sudah melakukan vaksinasi.
Kepala Diinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaludin mengatakan, meski masih dalam wilayah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, Kota Tangerang sudah siap melakukan PTM terbatas.
Baca Juga: Jarum Suntik Jadi Momok Bagi Pelajar di Boyolali Setelah Dapatkan Vaksin Dosis Kedua
Karena, syarat untuk melakukan PTM terbatas, sesuai instruksi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bahwa sekolah dapat dibuka jika siswa dan gurunya sudah menerima vaksin minimal 80 persen.
“Vaksinasi untuk siswa sudah 80%. Vaksinasi untuk guru sudah diatas 80%, guru SD dan SMP,” kata Jamaludin, Senin (23/8/2021).
Jamaludin menjelaskan, adapun pelajar yang belum divaksin, disebabkan sekolah yang masih dalam daftar giliran, komorbid, atau tidak diperbolehkan orang tua.
"Tapi kami, terus melakukan pendekatan dan sosialisasi terkait vaksinasi kepada sekolah, orangtua dan hingga para siswanya," jelasnya.
Baca Juga: Jelang PTM di Banjarmasin: Guru Divaksin, Siswa Dilarang Saling Pinjam Alat Belajar
Dalam upaya menyukseskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas, lanjut Jamaludin, pihiaknya sudah mengirimkan angket kepada orang tua siswa, apakah memperbolehkan atau tidak anaknya masuk sekolah tatap muka.
Hasilnya, 90% orang tua siswa memberikan respon mendukung pelaksanaan PTM terbatas di sekolah-sekolah di wilayah Kota Tangerang.
"Agar tidak ada pemaksaan dan selebihnya juga harus dipersiapkan lebih matang. Sejauh ini lebih dari 80-90 persen orangtua mau tatap muka. Sudah pada jenuh,” ujarnya.
Namun demikian, rencana itu tetap memperhatikan perkembangan Covid-19 di Kota Tangerang.
Kondisi tersebut tetap menunggu Kota Tangerang berada di wilayah PPKM level 2. Selain itu juga mengikuti keputusan dari Pemerintah Pusat terkait kembalinya pelaksanaan sekolah offline.
“Kita sudah siap-siap saja. Tinggal tunggu instruksi dari Kementerian ke Pemerintah Daerah,” pungkasnya. (*Adv)
Baca Juga: Kemendikbudristek Sasar Vaksinasi Pelajar di Sejumlah Daerah