Makassar, Sonora.ID - Pemprov Sulsel terus berkomitmen mengembalikan kejayaan udang windu. Hal itu ditunjukkan dengan dilakukannya penaburan 30 ribu benih udang windu di Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang.
Lokasi tersebut merupakan kawasan pengembangan budidaya udang windu seluas 1000 hektar lebih dengan menggunakan teknologi adaptif lokal yang diklaim ramah lingkungan atau disebut Pandawa-1000.
Hadirnya Pandawa-1000 diharapkan dapat mengembalikan kejayaan udang windu Sulsel setelah redup sejak tahun 1998.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengaku, udang windu menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Genjot Realisasi Vaksinasi, 9 Unit Mobile Vaksinator Resmi Beroperasi
Melalui Dinas Perikanan dan Kelautan, Pemprov Sulsel menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,5 Miliar untuk pengadaan benur udang windu tersebut.
"Kita prioritaskan bagaimana udang windu karena menjadi rumusan bersama bagaimana kita mengembalikan kejayaan udang windu. Mudah-mudahan kakap dan udang windu dari Lanrisang yang terkenal," ungkapnya.
Ia menjelaskan, teknologi adaptif yang dikembangkan berbasis pada teknologi budidaya dengan pendekatan ramah lingkungan (ecofriendly) tanpa residu bahan kimia.
Seperti pestisida maupun obat-obatan sesuai dengan standar Indonesian Good Aquaculture Practice (Indo GAP).
Baca Juga: Resep Cemilan Dimsum Udang Bikin Nagih, Enak dan Mudah Dibuat!
Tujuan penggunaan teknologi tersebut, kata Sudirman, demi menghasilkan udang windu jenis eco-shrimp kualitas premium terbaik di Indonesia berdasarkan British Retail Consortium (BRC) yang dipasarkan ke Jepang melalui Alter Trade Japan (ATJ).
Selain itu, pada kawasan Pandawa-1000 dikerjasamakan dengan UMI dan BMKG untuk pemasangan alat yang dapat mendeteksi perubahan cuaca dan kualitas air.
"Setelah kita seleksi, dari 10 Kabupaten/Kota, kita akhirnya memilih Pinrang. Dan kita dorong itu. Bagaimana udang windu ini pekerjaan bersama. Bagaimana kita sinergikan dengan perguruan tinggi, stakeholder terkait, dan petani. Kalau perlu ada TNI-Polri hang bekerja bersama-sama untuk mengawasi," ucap Sudirman
Tak hanya itu, pihaknya melibatkan stakeholder multi helix dari sektor hulu hingga hilir.
Sedikitnya, 733 orang pembudidaya terlibat dengan target produksi rata-rata 300 kilogram per musim panen.
"Saya menginstruksikan PLT Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel untuk memantau langsung budidaya udang," tegas Sudirman.
Baca Juga: Program Prioritas Hilirisasi Perikanan Tingkatkan Ekspor Udang Sulsel