Semarang, Sonora.ID-Terdapat banyak kuliner tradisional khas Jawa, memiliki cara penyajian yang unik.
Seperti menggunakan daun pisang maupun daun lainnya sebagai pembungkus atau alas makanan yang lebih ramah lingkungan ketimbang menggunakan plastik.
Selain itu, penyajian menggunakan alas daun pun sudah ada sejak zaman dahulu.
Ketika rakyat Indonesia memiliki keterbatasan dalam penggunaan piring beling, beberapa daun dipilih sebagai alas yang dapat menahan makanan.
Ditambah, kelebihan makanan yang dibungkus dengan daun ini menjadikan aroma lebih wangi dan sedap pada makanan.
Baca Juga: Ide Bisnis Kuliner yang Bakal Laris Manis Dimasa Pandemi, Berikut Resep Sate Ayam
Ternyata alas makanan tradisional dari daun pisang, memiliki beragam bentuk dengan namanya masing-masing.
Berikut 5 diantaranya, jenis tradisi alas makanan yang menggunakan daun pisang :
1. Pincuk
Tentu pembungkus makanan dari daun pisang yang disebut pincuk ini sudah umum dan cukup familiar di kalangan masyarakat Jawa.
Pincuk sering digunakan sebagai pembungkus makanan pecel atau nasi gudangan.
Pincuk sendiri merupakan wadah dari daun pisang yang dilipat menjadi segitiga, seperti kerucut dengan sematan lidi di bagian ujungnya.
Baca Juga: Wedang Pekak Minuman Tradisional Hangat Khas Demak
2. Tempelang
Jenis membungkus dengan cara ini cukup mudah dibuat.
Hanya dengan melipat dan meyelipkan daun saja, makanan dapat tertahan dengan baik.
Tempelang biasanya digunakan untuk membungkus aneka nasi atau ketan, bakmi, dan urap.
3. Takir
Takir biasa digunakan untuk wadah jajan pasar, makanan basah atau berkuah seperti bubur, jenang sumsum, atau kolak pisang.
Takir terbuat dari daun pisang dan dilipat hingga menyerupai mangkok kotak. Di kedua ujung lipatan, diberi sematan lidi agar lebih kuat untuk menampung makanan di dalamnya.
Baca Juga: 5 Wisata Kulineran yang Nikmat di Kawasan Purwakarta
4. Sudi
Sudi terbuat dari daun pisang yang berbentuk lingkaran dengan ujung segitiga lancip di bagian tengahnya.
Sudi digunakan untuk wadah lauk kering pada sajian selamatan, kue, jajan pasar, dan lainnya.
5. Samir
Samir merupakan alas makanan yang terbuat dari daun pisang berbentuk bundar.
Biasanya, samir diletakkan di atas piring atau besek makanan. Di pasar, tempat para penjual menjajakan pecel atau jajan pasar, biasanya dagangan mereka diberi alas daun pisang berbentuk bundar ini.
Baca Juga: Dijual Murah Banget di Indonesia, 5 Barang Ini Harganya Selangit di Luar Negeri
6. Pinjung
Pinjung merupakan bungkus daun berbentuk segitu agak kekubusan.
fungsinya untuk membuat jajanan tradisional seperti kue bugis / mendut / nagasari
7. Sumpil
Sumpil merupakan bungkus daun berbentuk segitiga + gepeng. umumnya dibuat untuk bungkus jajanan seperti nogosari / lupis
8. Tum
Tum merupakan bungkusan yang paling sering digunakan untuk pepes, botok, hingga garang asem.
Untuk dapat membungkus daun pisang dengan bentuk tum, kamu harus melipat sisi kanan dan kiri daun ke tengah, lalu menyematkan sebatang lidi yang ujungnya lancip supaya dapat mengunci agar isian yang ada di dalamnya tidak tumpah.
Baca Juga: Daun Pisang Jadi Barang Mewah Di Jepang karena Kaya Khasiatnya
Kini, masyarakat lebih sering menggunakan streples sebagai pengganti batang lidi.
9. Pasung
lipatan pinjung menghadap bawah dan tertutup, maka lipatan pasung justru sebaliknya. Jika dilihat lipatan pasung akan mirip dengan cone ice cream.
Cara membuat lipatan pasung sangat mudah.
Pertama kita butuh daun pisang yang berbentuk bulat kemudian kita tinggal menggulungnya menjadi bentuk kerucut.Terakhir masukkan isi.
Baca Juga: 7 Makanan Khas Sumedang yang Bikin Wisatawan Gagal Move On dari Rasanya