Sonora.ID - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan Uni Emirat Arab berencana untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan kawasan wisata halal di Aceh.
Hal tersebut disampaikan Bahlil dalam konferensi pers penandatanganan nota kesepahaman kerjasama di bidang penanaman modal pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut Bahlil, saat ini pihaknya tengah menyusun langkah-langkah detail mengenai rencana investasi tersebut, utamanya mengenai insentif dan perizinan.
Rencananya, jika tidak ada hambatan, pihaknya akan melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab pada bulan November ini, untuk membahas perihal investasi tersebut.
Baca Juga: Info BMKG Hari Ini: Waspada Cuaca Ekstrem di 22 Wilayah, Ini Daftarnya
“Memang betul ada rencana investasi dari Uni Emirat Arab yang membangun kawasan wisata halal di Aceh. Sekarang kita lagi menyusun langkah-langkah detailnya untuk beberapa insentif dan izin yang mereka minta,” kata Bahlil Lahadalia Menteri Investasi secara virtual, Senin (23/08/2021).
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Pulau Banyak, yang terletak di Kabupaten Aceh Singkil, akan menjadi salah satu destinasi yang akan mendapatkan aliran investasi dari UEA.
Sandi menyebutkan, indikasi investasi yang akan masuk di pulau tersebut adalah sekitar US$ 500 Juta – US$ 700 Juta.
Baca Juga: BNPB: Waspada Banjir Bandang, Tanah Longsor Sumut dan Aceh
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan tempat penginapan, fasilitas pariwisata serta infrastruktur lainnya.
“Leading kandidat daripada destinasinya itu adalah Pulau Banyak, dengan total investasi antara 500 sampai 700 juta US Dolar, atau sekitar RP 10 Triliun,” kata Sandiaga Uni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menurut Sandi, memang terdapat beberapa provinsi lainnya yang berpotensi untuk dijadikan kawasan wisata halal, dan membutuhkan investasi untuk pembangunan tersebut.
Beberapa diantaranya adalah Provinsi Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kepulauan Riau, dan Kalimantan Selatan.
“Khusus untuk pariwisata berbasis halal, memang ada beberapa provinsi yang mengajukan peluang investasi seperti, Aceh , Sumatera Barat, NTB, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan dan juga beberapa destinasi destinasi yang memerlukan investasi,” lanjut Sandiaga.
Baca Juga: Netizen Tidak Setuju dengan Wisata Halal, Sandiaga: Perdebatan Itu Sangat Tidak Perlu
Adapun, Senin (23/08/2021), Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif bersama Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama di bidang penanaman modal pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan momentum kesepakatan kerjasama ini diharapakan dapat menjadi sebuah energi positif untuk kebangkitan ekonomi Indonesia, utamanya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat terpuruk akibat pandemi covid19.
Setelah penandatanganan tersebut, nantinya dari Kemenparekraf dan BKPM akan membentuk tim kecil untuk membuat skala prioritas.
Baca Juga: Astra Agro Gandeng Kimia Farma Vaksinasi Pekerja Perkebunan dari Aceh–Sulawesi