Sudah banyak kajian yang dilakukan tetapi kemudian karena kepentingan sekelompok sehingga ada tarik menarik terkait aturan yang disahkan.
Missal tentang RUU penghapusan kekerasan seksual. Hal seperti ini menggambarkan kondisi perempuan belum sepenuhnya merdeka.
Peran negara harus lebih intens, missal kebijakan-kebijakan yang diskriminatif masih banyak , dan harus diamandemen.
Mulai melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan, missal ketika ingin membuat undang-undang penanggulangan bencana, maka perempuan perlu dilibatkan.
Baca Juga: Penyebab Kanker Serviks, Dokter: Laki-laki juga Harus Vaksin HPV, karena…
Banyak perempuan akar rumput yang memiliki ide-ide kreatif tapi tidak punya kesempatan seperti perempuan elit lainnya.
Perempuan yang duduk di lembaga pemerintahan maupun parlemen banyak bukan karena passionnya. Mereka diposisikan kaerna orangtua, paman, saudara, istri.
Posisi aji mumpung sehingga passionnya kurang. Perempuan memiliki peran yang luar biasa karena yang melahirkan generasi muda.
Isu perempuan kurang strategis. Banyak oknum yang tidak menganggap penting isu perempuan kaerna tidak berdampak siginifican terhadap ekonomi
Perjuangan aktifis perempuan masih seputar kebebasan perempuan dari kekerasan fisik dan mental. Masih banyak diskriminasi baik yang lingkup kecil maupun negara.
Mereka berjuang agar perempuan di akar rumput bisa menjadi pemimpin, dimulai dari yang terkecil seperti ketua RT.