“Psikis, karena bagaimana kita mau napsu makan kalau tidak mencium bau apapun. Bau masakan itu membuat napsu makan menjadi baik, kalau aroma makanan tidak ada maka napsu makan akan turun,” sambungnya menambahkan.
Aroma makanan yang tidak tercium dan menyebabkan turunnya napsu makan tersebut, bisa berujung pada kurangnya juga asupan nutrisi yang diterima oleh tubuh.
Hal ini bisa memperparah kondisi tubuh yang sedang sakit tersebut.
Baca Juga: Mengalami Anosmia saat Covid-19? Dokter: Beruntunglah, karena…
“Belum juga rasa depresi. Misalnya dekat-dekat dengan pasangan, yang biasanya bau badannya enak, ini tidak tercium. Atau sang ibu yang biasanya bisa mencium bau bayinya, ini tidak bisa mencium baunya,” jelas dr. Santi.
Ternyata hal-hal ini, dr. Santi menyatakan bahwa bisa berujung pada rasa stres hingga depresi karena tidak mampu menghirup aroma-aroma yang biasanya menenangkan.
“Itu enggak enak banget. Bisa juga bahaya, kalau ada makanan basi, kalau indera penghidu kita konslet, tetap kita makan,” sambungnya.
Baca Juga: Hidung Kehilangan Kemampuan Mencium Aroma, Bisa Jadi Anosmia